Economy Okezone

Sunday, January 10, 2010

Farial: Pasar Modal Terindikasi Kembali Jatuh

Economy - Saham dan Valas
Sabtu, 9 Januari 2010 - 18:02 wib
Widi Agustian - Okezone


JAKARTA - Walau tidak dalam waktu dekat ini, potensi jatuhnya pasar
modal kembali terindikasi. Hal ini terlihat dari menguatnya indeks harga
saham gabungan (IHSG) ke level 2.600 dan rupiah ke level Rp9.200 per USD.

"Karena itu pasar modal potensial sekali untuk turun," kata Ketua
Currency Management Board Farial Anwar saat dihubungi okezone di
Jakarta, Sabtu (9/1/2010).

Dijelaskannya, January Effect yang terjadi sekarang ini membuat dana
panas (hot money) yang berasal dari asing berdatangan ke Indonesia. Dana
asing tersebut masuk ke saham, sehingga membuat indeks menyentuh level
2.600.

Pada perdagangan perdana, Senin (4/1/2010) lalu transaksi beli asing
sebesar Rp683,07 miliar, sedangkan transaksi jual asing sebesar Rp 292,4
miliar. Net buy asing sebesar Rp 390,6 miliar.

Selain itu, dana asing juga masuk ke berbagai instrumen surat utang yang
ada. Hal ini karena tingkat suku bunga yang ditawarkan di Indonesia
sangat tinggi, 6,5 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan suku
bunga di AS yang hanya 0,25 persen.

Walau ditutup melemah ke posisi Rp9.240 per USD pada Jumat kemarinjika
dibanding penutupan hari Kamis sebelumnya yaitu Rp9.228 per USD, rupiah
sempat melewati level Rp9.200 pada hari tersebut, di mana kisaran
perdagangan kemarin antara Rp9.286-9.194 per USD. Nilai tukar rupiah pun
dia prediksi akan terus mencoba menembus level Rp9.200 per USD.

"Rupiah masih menuju level Rp9.000 per USD, hanya tidak pada pekan
depan," ungkapnya. (wdi)(rhs)