Economy Okezone

Saturday, December 26, 2009

Ekonomi di 2010 Berefek Positif ke Pasar Modal

Sabtu, 26 Desember 2009 - 15:17 wib
Candra Setya Santoso - Okezone

JAKARTA - Fundamental perekonomian Indonesia yang diprediksi masih tetap
bagus pada 2010 mendatang, dinilai berdampak positif pada investasi di
pasar modal.

"Indonesia memberikan bukti pertumbuhan ekonomi lebih baik di antara
negara berkembang sehingga akan ada dana asing yang masuk ke Indonesia,"
ujar analis PT Bhakti Securities Budi Ruseno, dalam paparan Outlook
2010, di MNC Tower, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Indonesia memiliki fundamental perekonomian baik dengan
deposito dan suku bunga obligasi paling tinggi di Asia setelah Pakistan.
Lebih lanjut, pertumbuhan investasi di pasar modal khususnya reksadana
pun pasti akan tumbuh.

"Dana pihak ketiga (DPK) masih tinggi, suku bunga masih 6,5 persen
sehingga investor masih mencari alternatif investasi termasuk
reksadana," paparnya.

Menurutnya, agar investasi di pasar modal seperti saham dan reksadana
tetap tumbuh diperlukan edukasi kepada masyarakat. Konsep investasi
seperti menabung pun bisa diterapkan dalam pasar modal. Selain itu,
investor perlu mengetahui mengenai volatilistas di pasar modal.

"Sering orang berpikir investasi di saham dan reksadana harus memerlukan
dana yang besar. Ke depan, konsep investasi bisa seperti menabung. Jadi
kita bisa berinvestasi di reksadana seperti menabung," jelasnya.

Dirinya memperdiksikan, harga saham pada 2010 bisa tumbuh 15 persen
hingga 20 persen seiring pertumbuhan perusahaan di Indonesia.
Menurutnya, reksadana saham dan campuran menjadi alternatif investasi
reksadana pada 2010.

Budi menambahkan, bila seseorang ingin berinvestasi harus mencocokkan
jangka waktu investasi dengan instrumen yang ada. Misal, kalau ingin
berinvestasi pada jangka pendek bisa di reksadana pasar uang dan ORI.
Untuk jangka menengah, reksadana terproteksi dan reksadana pendapatan tetap.

Sedangkan jangka panjang bisa di reksadana saham dan saham. Dia
menyarankan, investor harus melakukan analisa terhadap diri sendiri,
tujuan investasi dan strategi investasi. "Setiap individu berbeda-beda
dalam berinvestasi sehingga perlu ada proses belajar dan implementasi,"
pungkasnya.
(ade)

Friday, December 25, 2009

Pedagang Berburu Investasi Emas Pegadaian

Jum'at, 25 Desember 2009 | 13:37 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar -Perusahaan Umum Pegadaian menyatakan produk
investasi emas koin dan batangan 5 gram hingga 1 kilogram tengah diburu
para pedagang kelontongan di Sulawesi Selatan.

Menurut Kepala Humas dan Hukum Perum Pegadaian Kanwil Sulselbar dan
Maluku, Syafiuddin para pedagang tertarik karena kadar emas 22 karat
mencapai 99,9 persen dan bersertifikasi internasional dari PT Aneka Tambang.

"Pedagang banyak yang menyetorkan uangnya untuk mendapatkan emas
berkadar 22 karat," kata dia disela kegiatan sosialisasi investasi emas,
di Kantor Telkom Flexi Kandatel Makassar, kemarin.

Syafiuddn menjelaskan, investasi emas sangat diminati pedagang kecil
yang bergerak di usaha mikro. Produk Perum Pegadaian yang diperkenalkan
Februari 2009 itu, hadir dalam berat 5 gram, 10 gram, 15 gram, 25 gram
dan 1 kilogram. Syafiuddin mengaku, pedagang lebih menyukai investasi
emas sebesar 5 – 10 gram.

Puncak permintaan invetasi emas terjadi di April – November lalu
sebanyak Rp 1,85 miliar yang berasal dari 400 pedagang, dengan total
emas sebesar 90 kilogram. Daya tarik investasi emas, jelas dia, terletak
dari sisi margin keuntungan yang ditawarkan.

Untuk investasi satu bulan memberikan margin keuntungan tiga persen,
kemudian enam bulan sebanyak enam persen, setahun mendapat 12 persen.
Lalu 18 bulan sebanyak 18 persen, dua tahun 24 persen, dan 36 bulan 36
persen. Beramai-ramainya pedagang ikut investasi emas itu, sambung dia,
karena pertimbangan jangka panjang.

Hal itu disebabkan harga emas setiap waktu terus mengalami kenaikkan dan
aman disimpan dalam jangka panjang dibandingkan deposito perbankan.
Apalagi mendapat jaminan dari perusahaan tambang kelas dunia PT Aneka
Tambang yang selama ini menjadi lembaga sah sertifikasi emas.

"Masyarakat bisa mengikuti investasi emas dengan cukup menyetorkan uang
muka 20 persen. Serta melengkapi surat lain seperti KTP dan slip gaji.
Emas koin dan batangan bisa dimiliki setelah cicilan lunas," kata dia.

Meski belum lunas, tutur dia, nasabah bisa menjual emas kapan saja ke
Pagadaian yang dipotong dari sisa angsuran. Bahkan dengan memperlihatkan
sertifikat, nasabah bisa memperdagangkan emasnya dipasaran dengan harga
tertinggi. Berbeda dengan emas dalam bentuk perhiasan yang akan
mengalami hitungan susut.

Dia menambahkan, Perum Pegadaian juga aktif melakukan sosialisasi
investasi emas di perusahaan BUMN, pemerintahan, dan korposari swasta.
"Investasi emas lebih menguntungkan daripada menyimpan uang di bank.
Negara-negara di Eropa menyimpan devisa negara dalam bentuk emas,"
ungkap dia.

Jika produk emas berjalan sukses maka Pegadaian akan menambah lagi
pundi-pundi keuntungan setiap tahun. Sampai posisi November 2009, omset
kredit sudah mencapai 98 persen atau Rp4,6 triliun dari target Rp4,7
triliun di akhir tahun.

Pencapaian omset itu, tumbuh 20 – 40 persen di bandingkan 2007 – 2008.
Omset Pegadaian di 2007 mencapai Rp1,4 triliun dan 2008 berkisar Rp2
triliun.


SULFAEDAR PAY

Wednesday, December 16, 2009

Danareksa Luncurkan 2 Produk Baru Reksa Dana di Akhir 2009

Rabu, 16/12/2009 15:01 WIB
Angga Aliya ZRF - detikFinance

Jakarta - PT Danareksa Investment Management (DIM) akan meluncurkan dua
produk Reksa Dana Terproteksi dalam denominasi rupiah yang bernama
Danareksa Proteksi Melati
Optima XII ("DPMO XII") dan Danareksa Proteksi Melati Optima XIII ("DPMO
XIII") pada tanggal 22 dan 23 Desember 2009.

Reksa Dana DPMO XII berjangka waktu kurang lebih satu tahun dengan
indikasi imbal hasil investasi sebesar 7,75-8 persen (nett). Reksa Dana
ini ditawarkan melalui 2 agen penjual, yaitu Bank Mandiri, dan Bank
Commonwealth,

Sementara Reksa Dana DPMO XIII berjangka waktu kurang lebih 2 tahun
dengan indikasi imbal hasil investasi sebesar 9-9,25 persen (nett).
Kedua Reksa Dana ini akan
membagikan imbal hasil setiap 3 bulan sekali. Reksa Dana ini ditawarkan
melalui Bank Mandiri dan BII, serta dijual langsung melalui tim
marketing institusi dan retail DIM.

Adapun jumlah penawaran kedua Reksa Dana ini mencapai 400 miliar rupiah.
Saat ini, Reksa Dana Terproteksi masih menjadi salah satu incaran
investor konservatif untuk berinvestasi.

"Hal ini didukung dengan adanya kebijakan 14 bank besar untuk membatasi
tingkat suku bunga depositonya hingga maksimum 7% dan membuat investor
mencari peluang investasi yang menarik namun tetap terukur di luar
deposito yang ada saat ini," Direktur Utama DIM John D. Item seperti
dikutip detikFinance dari siaran pers DIM, Rabu (16/12/2009).

(ang/dnl)

Thursday, December 10, 2009

Batavia Prosperindo Terbitkan Produk Reksa Dana Terproteksi

Kamis, 10/12/2009 17:35 WIB
Whery Enggo Prayogi - detikFinance

Jakarta - PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) kembali
menerbitkan produk reksa dana baru dengan nama Si Dana Proteksi Batavia
XVII. Target dana yang dapat terserap dari produk ini diperkirakan
mencapai Rp 300 miliar.

Demikian disampaikan Vice President Head of Sales dan Marketing BPAM
Karma P. Siregar dalam rilis yang diterima detikfinance Kamis (10/12/2009).

Si Dana Proteksi Batavia XVII merupakan jenis reksa dana terproteksi,
dengan penempatan minimal dana kelolaan sebesar 80% pada instrumen efek
utang korporasi. Sisanya ditempatkan di instrumen pasar uang.

"BPAM memprediksi SDPB-XVII mampu diserap sampai dengan Rp. 300 milyar
mengingat fitur produk serta target imbal hasil yang menarik," kata Karma.

Si Dana Proteksi Batavia berjangka waktu 1 tahun, dan target imbal hasil
sekitar 8% net per tahun. Pembayaran dilakukan pada setiap bulan, dalam
bentuk dividen.

Reksa dana ini dipasarkan melalui agen penjual yaitu Permata Bank,
Commonwealth Bank, dan DBS. Peresmian reksa dana SDPB-XVII, diperkirakan
bakal meluncur pada 17 Desember 2009.

Selanjutnya BPAM akan terus meluncurkan produk-produk sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan yang ada. Serta produk yang masih memberikan
nilai tambah kepada para investor dan didukung para mitra agen penjual.

Rating efek utang korporasi yang dipilih produk SDPB-XVII ini adalah
idAA-, dengan risiko yang relatif rendah karena jangka waktunya yang pendek.

(wep/dnl)

Tuesday, December 8, 2009

Luncurkan Online Trading, Phillip Securities Incar 10.000 Nasabah Baru

Selasa, 08/12/2009 14:10 WIB
Whery Enggo Prayogi - detikFinance

Jakarta - PT Phillip Securities Indonesia resmi meluncurkan online
trading bernama POEMS ProTrader. Harapannya, ProTrader dapat menambah
hingga 10 ribu nasabah baru.

Menurut Presiden Direktur PT. Philip Indonesia, Daniel Tedja, fitur
POEMS ProTrader merupakan aplikasi online trading dengan konsep yang
high tech high touch dan fitur Smart Order. Maka diharapkan, dengan
adanya inovasi baru ini, dapat menambah nasabah dua kali lipat.

"Saat ini nasabah kami sekitar 10.000 orang. Melalui POEMS ProTrader,
kami yakin dapat menjaring lebih banyak nasabah lagi, bisa dua kali
lipat di 2010," ujar Daniel di Hotel Kempinski Jalan MH Thamrin Jakarta
Selasa (8/12/2009).

Fitur ini ditujukan bagi investor yang ingin mengatur tingkat batas
risiko sesuai dengan keinginan dalam investasi saham. Maka saat order
diinginkan dan telah memenuhi kriteria, maka secara otomatis sistem akan
meneruskan ke trading engine di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Smart Order yang terdapat dalam POEMS ProTrade merupakan aplikasi dengan
fitur Smart order pertama di Indonesia. "Aplikasi serupa telah digunakan
di Hongkong dan Singapura. Teknologi ini telah dikembangkan dan
dimodifikasi dengan kebutuhan dan kondisi investor Indonesia," katanya.

Ditambahkan Daniel, aplikasi POEMS ProTrader juga dapat di-install pada
komputer berbasis Windows. Tampilannya dapat menggunakan metode drag
and rop.

"Aplikasi ini juga memungkinkan nasabah untuk menampilkan workspace di
lebih dari satu monitor," imbuh Daniel.

Di luar biaya lisensi terminal, nasabah Philips Indonesia dapat
menggunakan POEMS ProTrader secara gratis. Untuk berinvestasi di Philip
Securities, nasabah hanya perlu menempatkan inevstasi awal sebesar Rp 5
juta.
(dro/dro)

Wednesday, November 25, 2009

Reksadana Saham Masih Jadi Primadona

Rabu, 25 November 2009 - 17:35 wib

JAKARTA - Reksadana saham akan menjadi primadona pada 2010 seiring
pemulihan krisis ekonomi global. Namun, jika melihat proyeksi suku bunga
di 2010 yang meningkat, sebaiknya investor membeli rekasadana
terproteksi (obligasi).

Kalaupun reksadana pendapatan tetap, sebaiknya membeli setelah tingkat
suku bunga naik sehingga harganya tidak tergerus. Selain reksadana saham
dan pendapatan tetap atau terproteksi, reksadana penyertaan terbatas
yang berbasis proyek dinilai akan menjadi buruan investor khususnya,
investor perbankan.

Pasalnya, dalam satu kali penyertaan saja, dapat menyerap dana yang
cukup besar. "Ini akan menarik bagi investor institusi," kata analis
dari Infovesta Rudyanto, di Jakarta, Rabu (25/11/2009).

Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK), hingga kuartal III-2009 dana kelolaan mencapai Rp106,7
triliun.

Rinciannya adalah reksadana saham (equity funds) sebesar Rp36 triliun,
atua naik 84,3 persen dibandingkan periode yang sama di 2008. Reksadana
ini menjadi kontribusi terbesar dari total jenis reksadana. "Bobotnya
besar karena terpengaruh oleh pasar saham," tuturnya.

Posisi kedua ditempati reksadana terproteksi mencapai Rp30,4 triliun
atau tumbuh 5,31 persen dari periode sebelumnya. Posisi berikutnya
adalah reksadana pendapatan tetap yang mencapai Rp16,4 triliun atau
tumbuh 41,5 persen dari periode sebelumnya.

"Pendapatan tetap cenderung stagnan karena ada tren shifting
(pengalihan) ke protected funds (reksa dana terproteksi)," ujar Abi.

Selanjutnya, reksadana campuran sebesar Rp13,9 triliun yang mengalami
pertumbuhan sebesar 38,6 persen. Berikutnya reksadana pasar uang sebesar
Rp4,73 triliun atau naik 106,6 persen dari periode yang sama di 2008.
Posisi terakhir adalah reksadana syariah yang mencapai Rp3,8 triliun.
"Namun pertumbuhannya menjadi yang terbesar yaitu 400 persen seiring
peluncuran sukuk di tahun ini," katanya. (Whisnu Bagus /Koran SI/ade)

Saturday, November 21, 2009

Surat Utang Berbasis Syariah Kian Digemari

Sabtu, 21 November 2009 - 15:24 wib
Andina Meryani - Okezone

BANDUNG - Surat utang berbasis syariah memang sedang menjadi primadona
dalam beberapa tahun belakangan. Pengguna sukuk pun semakin bertambah,
salah satunya adalah PT Astra Sedayu Finance (ASF).

Perusahaan konsultan keuangan itu menjajaki kemungkinan untuk
mengeluarkan surat utang berbasis syariah (sukuk) sebagai salah satu
sumber pembiayaannya tahun 2010.

"Kita sedang menjajaki kemungkinan menerbitkan sumber dana berbasis
syariah" ujar Direktur PT Astra Sedayu Finance, Hugeng Gozali, dalam
paparannya di Workshop Wartawan Pasar Modal, di Lembang, Bandung, Jumat
(20/11/2009)

Selain sukuk, rencananya ASF juga akan menerbitkan sumber pembiayaan
lain yang biasa dilakukan seperti penerbitan Obligasi dan atau MTN serta
pembiayaan dari bank luar negeri. Namun, dia tidak mau menyebutkan
berapa kisaran total sumber pendanaan yang akan dikeluarkan pada tahun
depan.

"Untuk saat ini belum ditentukan besarannya berapa, tergantung market.
Kalau untuk obligasi sendiri biasanya antara Rp800 miliar sampai dengan
Rp1 triliun" tambahnya.

Adapun, obligasi dan Medium Term Notes (MTN) PT Astra Sedayu Finance
yang akan jatuh pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1,302 triliun yang
terdiri dari bond VII,VIII, IX, X, MTN I.

Sedangkan untuk tahun 2012, MTN dan obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp
1,390 triliun dan 2012 sebesar Rp 260 miliar.(ahm)

Wednesday, November 18, 2009

10 Cara Menghindari Kerugian Transaksi "Forex"

Selasa, 17 November 2009 | 11:45 WIB

KOMPAS.com - Kita semua pasti setuju bahwa bertransaksi forex bisa
mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit (high risk, high return).
Banyak orang mencoba dengan berbagai cara untuk membatasi kerugian
mereka dalam bertransaksi namun seringkali tidak efektif.

Berikut ini kami berikan tips yang efektif cara terbaik menghindari
kerugian dalam transaksi forex.
1. Over trading
Melakukan transaksi yang berlebihan terhadap dana yang kita miliki.
Transaksi forex adalah sistem margin sehingga sangat beresiko, maka kita
perlu memperhitungkan dengan cermat berapa sebaiknya jumlah lot yang
kita transaksikan. 10 persen dari dana yang kita miliki setiap masuk
posisi adalah salah satu cara yang baik.

2. Memahami Efek suatu Berita (Fundamental)
Trader yang bertransaksi dengan mengandalkan berita beberapa kali kecewa
karena tidak sesuai dengan yang mereka prediksi. Maka sangat penting
bagi trader untuk memahami dengan jelas berita yang akan diumumkan dan
mencari tahu bagaimana pasar mengantisipasinya.

3. Tidak Bergantung Pada Orang Lain
Trader yang berhasil adalah trader yang mengandalkan kemampuannya
sendiri sehingga dapat mengetahui apakah analisanya efektif atau tidak,
bukan karena bergantung pada analisa orang lain.

4. Over Confident
Hal ini seringkali menjadi masalah besar dalam transaksi. Terlalu
percaya diri sangat berbahaya karena kadangkala kita tidak persis apa
yang terjadi di pasar. Terlalu banyak faktor yang mempengaruhi.

5. Chartist
Trader yang terlalu mengandalkan chart dalam transaksi. Memang
pergerakan harga cenderung bergerak dalam pola yang sudah ada namun
berita (fundamental) ataupun kebijakan tertentu bisa merubah tren di
pasar. Baik kalau membuat kombinasi keduanya.

6. Gunakan Stop Loss
Ada dilema yang harus dihadapi trader dalam bertransaksi di forex,
ketika posisi mereka menyentuh stop loss harga kembali berbalik ke arah
yang sudah mereka prediksi. Namun banyak kasus membuktikan bahwa tanpa
stop loss kerugian trader bisa sangat tidak terbatas.

7. Sistem trading yang sederhana
Ada kecenderungan bahwa semakin banyak indikator yang kita gunakan dalam
chart akan lebih banyak sinyal yang kita peroleh. Namun kenyataannya,
semakin banyak indikator membuat kita bingung karena masing-masing
memberi sinyal yang berbeda. Menggunakan 2 atau 3 indikator dapat
mempermudah kita untuk masuk pasar.

8. Sistem Automated trading
Banyak trader terlalu yakin dengan sistem robot trading tertentu
sehingga tidak melakukan intervensi sedikitpun. Masalah mulai timbul
ketika tren pasar berubah. Kontrol terus sistem robot yang kita gunakan
dalam transaksi forex.

9. Trading by Moment
Tidak perlu setiap hari masuk pasar. Ambil posisi pada saat Anda melihat
momen yang cocok untuk masuk. Jika tidak ada momen, lebih baik berdiam
diri seraya terus memantau pasar.

10. Tidak pernah berhenti Belajar
Para pemula seringkali menganggap mudah dalam bertransaksi forex
sehingga tidak mau lagi meluangkan waktu untuk belajar lebih jauh.
Dengan terus belajar maka Anda akan mengetahui lebih jelas seluk-beluk
transaksi di forex. (JG /Head of Research & Analyst Monex)

Editor: Edj

Sumber : www.mifx.com

Sunday, November 15, 2009

Tawaran Waralaba Apotek dari Kimia Farma

Sabtu, 14/11/2009 11:01 WIB
Suhendra - detikFinance

Jakarta - PT Kimia Farma Tbk menawarkan sebuah sistem waralaba
(franchise ) untuk pembukaan toko apotek berlabel Kimia Farma.
Keberadaan waralaba apotek Kimia Farma ini akan melengkapi sistem
kerjasama operasional (KSO) apotek yang selama ini telah berjalan.

Bagi yang berminat maka setidaknya harus merogoh kocek hingga Rp 460
juta (di luar sewa tempat) khusus untuk pembukaan apotek baru, sedangkan
untuk apotek yang akan dikonversi (apotek lama) hanya Rp 350 juta. Pihak
Kimia Farma mengenakan royalty fee 1,5% dari penjualan per bulan,
dengan masa kerjasama waralaba yang ditawarkan selama 6 tahun.

Kimia Farma menjamin tingkat pengembalian modal akan kembali dalam waktu
3-4 tahun semenjak dimulai investasi. Selain mendapat stok obat sebesar
Rp 150 juta, mitra franchise juga akan mendapat kelengkapan brand sign,
perizinan, pembuatan rak, counter dan furnitur, point of sales dan
sistem informasi, training SDM, peralatan apotek seperti AC, kulkas, TV,
alat tulis kantor.

"Investasi sebesar Rp 450 juta itu sebagian untuk stok (obat), komputer,
software, termasuk training dan pegawai dan lainnya," kata Direktur
Utama Kimia Farma Sjamsul Arifin dalam acara konferensi pers peluncuran
franchise apotek di JCC, Jakarta, Jumat (13/11/2009).

Kimia Farma menargetkan per tahunnya bisa membuka gerai franchise apotek
sebanyak 100 gerai usaha, sehingga akan memberikan kontribusi penjualan
apotek per tahunnya hingga 20%. Pada tahun 2008 lalu saat perseroan
membukukan pendapatan Rp 2,7 triliun kontribusi unit usaha apotek
memberikan kontribusi hingga Rp 1,3 triliun.

Saat ini setidaknya sudah ada 370 apotek Kimia Farma yang tersebar di
seluruh Indonesia, diantaranya sebanyak 133 apotek hasil kerjasama
operasional (KSO) binaan Kimia Farma. Dalam waktu lima tahun kedepan
Kimia Farma menargetkan sebanyak 1000 outlet apotek yang telah dibuka
termasuk dari KSO dan Franchise.

"Kalau sistem franchise mitra usaha itu harus aktif mengelola apotek,
kalau KSO yang mengelola itu kimia Farma, itu yang membedakan antara
tawaran franchise dengan KSO," jelas Sjamsul.

Tertarik?

PT Kimia Farma Apotek
Jl. Budi Utomo No.1 Jakarta Pusat 10710
Telp 021-385 7245, Fax 021-3811187
Email : franchise@kimiafarmaapotek.com

(hen/dnl)

Tuesday, November 3, 2009

Reksa Dana Saham Tergerus Lebih Dalam

Selasa, 3 November 2009 - 06:59 wib

JAKARTA - Tekanan bertubi tubi sentimen negatif bursa global terhadap
indeks harga saham gabungan (IHSG) bulan lalu turut melemahkan kinerja
reksa dana, terutama reksa dana saham.

Selama 30 hari terakhir atau sepanjang Oktober 2009, return atau hasil
investasi reksa dana saham secara rata-rata turun 4,89 persen. Penurunan
ini lebih besar dibandingkan kinerja IHSG yang sepanjang bulan lalu
hanya tergerus 4,04 persen ke level 2.367,7. Analis lembaga riset
Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai wajar kinerja reksa dana saham
yang lebih rendah di saat bursa saham turun. "Reksa dana saham memang
lebih agresif dibandingkan IHSG," katanya di Jakarta kemarin.

Wawan menjelaskan, Manajer Investasi (MI) selalu berupaya memberikan
kinerja yang memuaskan untuk investornya. Alhasil, selalu diupayakan
transaksi, sehingga berpotensi merugi ketika bursa saham jatuh. Selain
itu,kinerja yang lebih rendah disebabkan adanya biaya pengelolaan yang
membuat hasil investasi di reksa dana saham lebih kecil. Semua reksa
dana saham,yang mencapai 71 produk, tercatat tergerus kinerja bursa saham.

Lima produk yang paling parah terkena imbas, Jakarta Blue Chip yang
diterbitkan PT Jakarta Investment yang turun 10,12 persen, BNI Dana
Berkembang yang dikeluarkan PT BNI Securities (-10,4 persen), Batasa
Equity Syariah yang diterbitkan PT Batasa Capital (-11,14 persen),
Makinta Mantap milik PT Makinta Securities sebesar 14,66% dan terparah
Paramitra Premium yang diterbitkan PT Paramitra Alfa Sekuritas,
berkurang 17,58 persen. Senada dengan Wawan, Presiden Direktur Fortis
Investment Eko B Pratomo mengatakan, koreksi yang terjadi pada saham dan
selanjutnya berimbas kepada reksa dana saham cukup wajar.

Penurunan kali ini justru memberikan kesempatan kedua bagi investor yang
tidak sempat membeli pasar reksa dana saat bursa global jatuh tahun
lalu. "Banyak orang yang ketinggalan dan akhirnya menunggu.Ini adalah
saat yang baik, meskipun fluktuasi ini memang membuat investor ragu
kapan waktu yang tepat,"tuturnya. Dia memaparkan,dalam jangka panjang,
pasar akan naik bila melihat prospek dan fundamental perekonomian
Indonesia yang baik.

Alhasil, investor yang masih ragu disarankan untuk disiplin menentukan
pada level rendah manakah IHSG yang tercipta sebelum memutuskan membeli
reksa dana saham. Dalam situasi seperti ini, reksa dana saham
direkomendasikan untuk investasi jangka panjang. Sementara itu, untuk
pemain reksa dana dalam jangka pendek riset Infovesta merekomendasikan
investor untuk mengoleksi reksa dana saham pada awal bulan ini.

Data historis10 tahun terakhir menunjukkan, investor yang membeli reksa
dana saham pada November dan menjualnya akhir tahun selalu
untung."Tetapi reksa dana saham memang tidak bisa jangka pendek. Harus
panjang, setidaknya tiga tahun, baru kemudian bisa mengalahkan kinerja
IHSG," kata Wawan. (Muhammad Ma'ruf/Koran SI/css)(okezone)

Monday, November 2, 2009

Pasar Terpengaruh Kisruh KPK

Senin, 2 November 2009 | 05:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-Kasus Bank Century dan upaya pelemahan Komisi
Pemberantasan Korupsi diindikasikan telah memengaruhi pasar uang dalam
negeri. Indonesia semakin dicirikan sebagai negara yang menjadi surga
bagi permainan uang panas.

"Kasus Bank Century dan pelemahan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
menunjukkan tak adanya kepastian hukum. Akibatnya, investor semakin
berani bermain uang panas di pasar modal Indonesia," kata Yanuar Rizky,
pengamat pasar modal, di Jakarta, Minggu (1/11).

Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Profesional Madani Ismed Hasan
Putro di Jakarta mengatakan, penahanan Bibit Rianto dan Chandra M Hamzah
secara sewenang-wenang oleh polisi tidak hanya melukai rasa keadilan
masyarakat, tetapi secara nyata telah pula berdampak pada memburuknya
iklim investasi Indonesia.

"Saya mendapat telepon dari beberapa investor di luar negeri yang
mempertanyakan langkah arogan polisi. Mereka berniat menarik atau
membatalkan investasinya karena khawatir zaman Orde Baru yang sewenang-
wenang terhadap hukum akan terulang kembali," kata Ismed.

Uang panas

Yanuar mengatakan, indikasi menguatkan permainan uang panas itu terlihat
dari terus bertambahnya kerentanan (volatilitas) kurs dalam indikator
pasar uang dalam beberapa bulan terakhir. "Harga saham juga dimainkan
lebih dalam untuk mendapat selisih kurs (untuk sedot devisa) lebih
tinggi," katanya.

Permainan saham ini, menurut Yanuar, sebenarnya bisa dipidanakan. Namun,
di negara yang tanpa konsistensi hukum melawan korupsi, hal ini tak
pernah disentuh.

"Bahkan, Century yang jelas pemain hot money hanya dihukum ringan dan
penanganan hukumnya dilindungi bail out pemerintah. Hot money adalah
deal panas koruptor dengan kekuasaan melalui mekanisme pasar," ujarnya.

Ketidakpastian hukum ini, menurut Yanuar, sangat diinginkan oleh pemain
yang ingin mengambil untung dengan memainkan uang panas. "Di sisi lain,
orang semakin malas investasi ke sektor riil. Biaya bunga juga terus
membesar karena bank tergoda menanamkan uangnya di pasar kurs," lanjutnya.

Kondisi ini, ujar Yanuar, bisa dilihat dengan membandingkan saat
penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI) Rate 2006 dengan saat ini.

"Pada tahun 2009 BI Rate elastisitasnya ke penurunan bunga kredit dan
alokasi kredit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2006 (BI Rate 12,5
persen). Itu juga ukuran, ke sektor riil, investor (bahkan bank kita
sendiri) semakin malas mengucurkan kredit dan asyik di hot money," katanya.

BI Rate kini berada pada 6,5 persen, sementara bunga kredit berkisar di
atas 15 persen.

Ismed menegaskan, jika situasi antara KPK dan polisi tersebut terus
bergulir dan dibiarkan saja oleh presiden, dampaknya akan sangat
membahayakan perekonomian Indonesia ke depan.

"Terbukti, Rembuk Nasional yang diharapkan sebagai langkah awal
pemerintah memacu perekonomian tidak mendapat respons memadai akibat
langkah blunder polisi," ujar Ismed berkaitan dengan Rembuk Nasional
pada 29-30 Oktober yang menyangkut langkah kebijakan ekonomi,
kesejahteraan, dan politik Indonesia lima tahun ke depan.

Menurut Ismed, investasi asing dan domestik yang sangat dibutuhkan
Indonesia diyakini tak akan terjadi karena semua investor akan wait and
see, menunggu langkah konkret presiden menangani arogansi polisi.
Padahal, pemerintah membutuhkan investasi untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi 7 persen guna bisa menekan angka pengangguran. (FAJ/AIK)

Editor: ono
Sumber : Kompas Cetak

Wednesday, October 14, 2009

Bajaj Bajuri dan Laskar Pelangi Ikon "TabunganKu"

Rabu, 14 Oktober 2009 | 12:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-Tabungan murah bebas administrasi, TabunganKu,
berencana menggandeng pemeran film "Laskar Pelangi" dan "Bajaj Bajuri"
sebagai brand ambassador.

Ini dilakukan untuk mempermudah dalam menjaring nasabah produk tabungan
tersebut. Demikian disampaikan oleh Bussiness Manager Head Office PT
Bank Muamalat Hermansyah, saat acara penandatanganan komitmen bersama
untuk meluncurkan produk TabunganKu dan peluncuran jargon edukasi "3P",
di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (14/10).

"Pemeran Bajaj Bajuri dianggap mewakili kalangan masyarakat awam. Kalau
Laskar Pelangi dianggap yang mewakili dunia pendidikan," ujarnya.

Nantinya, pemeran pada dua film tersebut akan ditampilkan dalam iklan
TabunganKu, baik dalam media elektronik, poster, ataupun pamflet. Produk
TabunganKu merupakan produk tabungan bersama yang diluncurkan oleh 41
bank nasional umum maupun swasta, tanpa biaya administrasi. "Produk ini
untuk meningkatkan budaya menabung," tambah SVP PT Bank Mandiri Tbk
Widhayati Darmawan, dalam kesempatan yang sama.

ANI

Tuesday, October 13, 2009

Akibat Gempa Produksi Semen Padang Minus 120 Ribu Ton

Selasa, 13 Oktober 2009 | 18:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Akibat gempa yang menimpa Padang, Sumatera
Barat beberapa waktu lalu, produksi PT Semen Padang minus 120 ribu ton.
Sebab gempa menyebabkan kerusakan sehingga pabrik sempat berhenti
produksi sekitar seminggu.

Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk Dwi Sucipto, induk usaha Semen
Padang, menjelaskan hingga kini utilitas pabrik sudah mencapai 75 persen
setelah melakukan perbaikan. "Untuk kerusakan minor, menunggu kesiapan
tenaga dan sudah mulai beroperasi secara bertahap," ujarnya di kantor
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selasa (13/10). Sisa
utilitas, dia melanjutkan, harus menunggu perbaikan trafo yang
diperkirakan selesai pada pekan ini.

Dwi mengatakan kekurangan produksi sebanyak 120 ribu ton akibat gempa
akan ditutup dari sinergi holding dengan Semen Gresik sehingga bisa
memenuhi target pasar Semen Padang sebanyak 18,8 juta ton. "Market Semen
Padang kami cover," katanya. Dia menambahkan, karena gempa terjadi
setelah hari raya, penghentian produksi tak akan mempengaruhi stok
pasar. "Persediannya cukup besar."

Mengenai rencana pembangunan pabrik semen di Padang, persero akan
mengkaji ulang karena munculnya resiko baru pada tahun depan. Dia
mengakui hal itu menyebabkan pembangungan kemungkinan tertunda. Bila
permintaan pasar tak berubah, persero hanya akan mengkaji ulang aspek
konstruksi pabrik.

RIEKA RAHADIANA

Puas, Belgia Akan Tingkatkkan Investasi di Jawa Barat

Selasa, 13/10/2009 01:04 WIB
Laporan dari Brussel
Eddi Santosa - detikFinance


Brussel - Pangeran Mahkota Belgia Philippe menilai bahwa
perusahaan-perusahaan Belgia di Jawa Barat berjalan memuaskan. Untuk itu
Pangeran Philippe akan kembali membawa delegasi investor ke sana.

"Beliau berkeinginan dalam dua tahun mendatang dapat membawa kembali
misi dagang ke Indonesia," demikian Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
seusai diterima calon penerus tahta Kerajaan Belgia tersebut di Royal
Palace, Brussel, Senin (12/10/2009) waktu setempat.

Gubernur bersama Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Awing Asmawi, didampingi
Minister Counsellor Pensosbud/Diplik KBRI Brussel P.L.E.Priatna,
Sekretaris III Ekonomi Ramzy Kasri, dan Sekretaris I Protokol Sigit
Widyanto.

Menurut Heryawan, Pangeran Philippe memberi perhatian besar dalam upaya
terus meningkatkan kerjasama dan investasi Belgia di Jabar.

"Pangeran puas bahwa perusahaan-perusahaan Belgia di Jawa Barat,
misalnya Baekart dan Sieon, berjalan baik," ujar Heryawan, seraya
menambahkan bahwa iklim investasi dan regulasi investasi di wilayahnya
lebih rapi dan kondusif.

Kunjungan Gubernur Heryawan ke Belgia ini sebagai balasan atas kunjungan
Pangeran Philippe ke Jawa Barat bersama delegasi misi dagang Belgia
November 2008 lalu. Pangeran saat itu antara lain mengunjungi perusahaan
Belgia di Kerawang dan mengunjungi ITB Bandung.

Dalam kunjungan balasan ini Gubernur membawa delegasi terdiri dari
Kepala BKPMD Jawa Barat Iwa Karniwa, Kepala Kerjasama Luarnegeri Pemda
Jawa Barat Lessy Anggraeni, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Thahrir Sastrodiningrat dan Wakil Ketua Kadin Jawa Barat Yusuf Suhyar.

Pangeran menyambut baik kunjungan balasan Gubernur Heryawan ke Belgia
guna mempererat kerjasama ekonomi yang telah terjalin selama ini.
Pertemuan berlangsung hangat dan akrab, hingga molor 35 menit dari
jadwal semula 20 menit.

Selain bertemu Pangeran Mahkota Belgia, Gubernur dan rombongan juga akan
diterima oleh Gubernur Vlanderen Barat Paul J. Cornelius Breyne,
Gubernur Antwerpen Ny Cathy Berx, dan Gubernur Brabant-Wallonia Ny Marie
Jose Caldy.

Informasi dari Minister Counsellor Ekonomi Dewi Kusumastuti menyebutkan
bahwa selama di Vlanderen Barat dan Brabant-Wallonia gubernur Heryawan
akan melakukan presentasi khusus kepada para pengusaha setempat mengenai
potensi ekonomi Jawa Barat.

"Gubernur juga mengundang mereka hadir dalam West Jawa International
Expo di Bandung, 8-12 November 2009 mendatang", demikian Dewi Kusumastuti.

(es/es)

Friday, September 25, 2009

Pantas Saja Harga Tokek Bisa Selangit!

Jumat, 25 September 2009 | 20:35 WIB

KOMPAS.com — Dengan iming-iming akan mendapatkan keuntungan besar,
seorang pemuda bernama Firdaus (21) dalam satu tahun terakhir telah
menggeluti bisnis jual beli binatang yang kabarnya dapat menyembuhkan
HIV/AIDS itu.

"Saya sudah 1 tahun bisnis tokek. Awalnya saya kenal sama seseorang
bernama Mat Nur, lalu kita diskusi bagaimana caranya dapat duit banyak.
Terus saya dengar tokek harganya mahal, ya udah sejak itu saya cari
tokek dan saya jual-beliin deh," kata Firdaus saat ditemui Kompas.com di
kediamannya di Kawasan Cipete Selatan, Jakarta, Jumat (25/9).

Untuk memelihara tokek-tokek itu, Firdaus mengaku tidak pernah mengalami
kesulitan. Pasalnya, memelihara tokek, menurutnya, tidaklah sulit.
Selain itu, ongkos makan juga tidak mahal. "Ternak tokek sebenarnya
gampang. Satu minggu kita cuma kasih dia makan jangkrik seharga Rp 5.000
sebanyak dua kali. Artinya satu tokek seminggu biaya makannya Rp
10.000," katanya.

Jumlah tokek yang dimiliki Firdaus saat ini delapan ekor. Dari delapan
tokek yang dimilikinya, berat maksimal adalah 2 ons, sedangkan yang
paling ringan 1 ons. Meski telah 1 tahun berbisnis tokek, Firdaus
mengaku belum pernah merasakan menjual tokek dengan harga yang
fantastis. Harga tertinggi yang pernah didapatkan hanya Rp 2 juta. Ini
karena tokek yang dimilikinya hanya memiliki berat maksimal 2 ons.

"Susah cari tokek yang besar. Tokek besar banyaknya di daerah, kalau di
Jakarta jarang. Paling ada kecil-kecil," katanya. Harga tokek
bervariasi. Sementara itu, mengenai harga jual tokek di pasaran, menurut
pria bujang ini, tergantung berat tokek itu sendiri. Semakin besar atau
berat tokek, harganya makin mahal.

"Kalau tokek ukuran 1 ons di pasaran bawah (bukan harga dari eksportir)
Rp 100.000, kalau tokek 1,5 ons Rp 200.000, tokek ukuran 2 ons Rp
500.000 sampai Rp 2 juta. Tokek 2,5 ons harganya antara Rp 5 juta dan Rp
30 juta," paparnya.

Menurutnya, harga tokek mulai beranjak tinggi jika memiliki berat di
atas 3 ons. Harga tokek dengan berat 3 ons sendiri, menurutnya, memiliki
harga dari Rp 30 juta hingga Rp 100 juta-an, sedangkan tokek dengan
berat 3,5 sampai 4 ons biasa dihargai dengan Rp 100 juga hingga Rp 800
juta. "Harganya bervariasi karena tiap bos beda harganya," ujarnya.

Binatang sensitif

Lebih lanjut, Firdaus mengatakan, tokek merupakan jenis binatang yang
cukup sensitif. Reptil yang masuk golongan cicak besar, suku Gekkonidae,
ini gampang stres.

"Kalau dibawa pindah dari satu tempat ke tempat lain akan kelihatan.
Pernah teman saya bawa dari Padang ke Jakarta buat dijual. Dari Padang
beratnya 7 ons. Eh pas sampai Jakarta beratnya turun jadi 2 ons.
Ternyata pas ditanya ke orang yang ngerti, itu gara-gara stres. Malah
yang lebih parah lagi, teman saya bawa (tokek) dari Tanah Abang (Jakarta
Pusat) ke Pasar Minggu. Eh pas sampai tujuan tokeknya mati. Akhirnya
gagal dijual," ungkapnya.

Menurut Firdaus, tokek adalah binatang yang sejak dulu dikenal dapat
menjadi obat. Daging tokek, menurutnya, dipercaya banyak orang merupakan
obat gatal. Begitu juga dengan darah dan empedu tokek.

"Konon, empedu tokek yang sudah jadi kristal bisa jadi obat apa aja. Itu
biasanya kalau tokeknya sudah 4 ons beratnya. Terus, tokek juga katanya
bisa jadi obat HIV/AIDS, tapi enggak tahu apanya. Ada yang bilang
darahnya, dagingnya, lidahnya," ujarnya.

C10-09

Thursday, September 10, 2009

Investor Domestik Beralih ke Investasi Aman

Investor ritel fokus pada perlindungan modal dan penambahan keuntungan.
Kamis, 10 September 2009, 17:20 WIB
Arinto Tri Wibowo, Anda Nurlaila


VIVAnews - Perilaku investor pasar modal Indonesia bergeser dari
orientasi mengambil untung sebesar mungkin (high returns) menjadi
memprioritaskan keamanan dan kesederhanaan.

Managing Director Asia Region Head, Securities and Fund Service Citi,
Hong Kong, David Russell mengatakan, baik investor institusional maupun
ritel mengubah fokus investasinya.

"Investor institusi menggeser tujuan investasi kepada pengembalian
(returns) dan likuiditas (liquidity)," kata David dalam 5th Annual
Capital Market Update Seminar 2009 bertema Emerging Trends in the
Indonesian Capital Market di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis 10
September 2009.

Sementara itu, investor ritel fokus pada perlindungan modal (capital
protection) dan penambahan keuntungan (income upside). Kondisi yang sama
juga berlaku di pasar modal Indonesia.

"Investor domestik di Indonesia juga memprioritaskan keamanan dan
kesederhanaan," katanya.

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad
Rahmany mengatakan, dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG)
di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih dari 70 persen, Indonesia memiliki
pertumbuhan paling tinggi di Asia Tenggara.

Price to earning ratio (PER) di Bursa Efek Indonesia sudah naik 91,36
persen dari 5 Januari 2009 menjadi 30,56 persen pada 8 September 2009.

"Pertumbuhan kapitalisasi pasar modal Indonesia nomor dua setelah China
dengan kenaikan Rp 800 triliun," ujarnya.

Di tengah membaiknya pasar modal Indonesia, Fuad mengatakan, ada
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan investor.

Beberapa faktor tersebut di antaranya struktur ekonomi dan perbankan
yang lebih baik, serta perusahaan efek yang memiliki pembiayaan
seimbang. "Balance sheet di dalam negeri membaik," katanya.

Selain itu, sebagai penghasil komoditas, Indonesia akan diuntungkan
dengan meningkatnya harga komoditas dunia. Naik turunnya produk domestik
bruto (GDP) sangat dipengaruhi naik turunnya harga komoditas.

"Itu sebabnya, kalau jatuh, pasar akan jatuh cepat dan sebaliknya cepat
bangkit saat keadaan membaik," ujarnya.

Ke depan, Self Regulatory Organizations (SRO) akan menerbitkam beberapa
aturan guna melindungi investor misalnya terkait penawaran umum perdana
saham (initial public offering/IPO) dan lembaga penjamin dana nasabah
(Investor Protection Fund).

"Ada aturan yang akan keluar dalam waktu dekat," katanya.

arinto.wibowo@vivanews.com
• VIVAnews

Reksa Dana Proteksi Cenderung Dihindari

Reksa Dana Proteksi Cenderung Dihindari
Manajemen investasi cenderung memilih reksa dana saham seiring
membaiknya bursa saham.
Kamis, 10 September 2009, 07:10 WIB
Hadi Suprapto, Syahid Latif

VIVAnews - Membaiknya bursa saham nasional menyebabkan sejumlah
perusahaan manajemen investasi mulai meninggalkan produk investasi
berbentuk reksa dana terproteksi.

"Sebagian manajemen investasi saat ini banyak yang menghindari reksa
dana terproteksi," kata Direktur Utama PT Danareksa Investment
Management John D Item di sela buka puasa bersama di kantornya, Jalan
Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 9 September 2009.

Menurut John, bagi perusahaan manajemen investasi, reksa dana
terproteksi terkadang bisa membuat total dana kelolaan atau asset under
management meningkat drastis. Namun, perusahaan juga bisa mengalami
penurunan seketika total nilai dana kelolaan ketika kondisi pasar modal
tidak menguntungkan.

Selain itu, yield yang ditawarkan dari produk reksa dana terproteksi
juga seringkali lebih kecil dibandingkan produk investasi lainnya.
Akibatnya , masyarakat menganggap jenis reksa dana tersebut tidak cukup
menarik.

Kendati demikian, Danareksa berkomitmen akan tetap menerbitkan reksa
dana te proteksi. Pasalnya, perusahaan telah memiliki investor yang
dekat serta memberikan yield yang menguntungkan. "Bagaimana pun juga,
produk ini tetap menguntungkan," katanya.

Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mencatat nilai
aktiva bersih reksa dana hingga 7 Agustus 2009 mencapai Rp 101,68
triliun atau naik 34,10 persen dibandingkan posisi awal Januari 2008
sebesar Rp 75,82 triliun.

Nilai aktiva lima jenis reksa dana pada 7 Agustus 2009 untuk sementara
mengalami penurunan dibandingkan posisi akhir Juli 2009. Posisi nilai
aktiva kelima jenis reksa dana itu reksa dana pendapatan tetap Rp 14,16
triliun, saham Rp 35,69 triliun, campuran Rp 13,55 triliun, terproteksi
Rp 29,74 triliun, dan Exchange-Traded Fund (ETF) Pendapatan tetap Rp
782,69 miliar.

hadi.suprapto@vivanews.com
• VIVAnews

Dana Kelola Syariah Danareksa Capai Rp320 M

Rabu, 9 September 2009 - 18:17 wib
Candra Setya Santoso - Okezone

JAKARTA - Danareksa Investment Management (DIM) berhasil mencatatkan
total dana kelolaan berbasis Syariah melalui Danareksa Indeks Syariah
(Dinar) per 9 September 2009 mencapai Rp320 miliar. Sedangkan, dana
Kelolaan DIM mencapai Rp3,7 triliun.

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur DIM John D Item, dalam acara
Start Your Investment in Sharia Fund dan Buka Puasa Bersama, di Gedung
Danareksa, Thamrin, Jakarta, Rabu (9/9/2009).

Produk Dinar DIM ini memiliki replikasi portopolio dari 30 saham dalam
Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan
komposisi aset transparan. Memiliki tracking error sebesar 0,11 persen
dengan memiliki infaq pendidikan sebesar 0,1 persen.

"Saat ini masih sedikit sekali reksa dana di Indonesia yang dibuat untuk
berinvestasi sekaligus berbagi dengan cara sesama dengan cara
menyisihkan sebagian dari hasil investasinya," ujarnya.

Danareksa Indeks Syariah (DINAR) merupakan salah satu reksa dana yang
menyisihkan sebagian dari nilai aktiva bersihnya untuk infaq pendidikan
kaum dhuafa. (ade)

Wednesday, September 9, 2009

Fortis Promosi ke Jepang dan Hong Kong

Promosi di luar Indonesia akan meningkatkan sekitar 20 hingga 30 persen
dana kelolaan.
Rabu, 9 September 2009, 09:21 WIB
Arinto Tri Wibowo, Anda Nurlaila


VIVAnews - PT Fortis Investment berencana untuk memasarkan produk
perusahaan ke luar negeri. Beberapa negara potensial untuk promosi di
antaranya Jepang, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Direktur Sales and Marketing Fortis Investments Tino Moorrees
mengatakan, minat investasi di negara-negara bersangkutan sangat besar.
"Kondisi pasar di Indonesia membuat banyak investor tertarik," kata dia
di Jakarta, Selasa malam, 8 September 2009.

Menurut Tino, promosi di luar Indonesia akan meningkatkan sekitar 20
hingga 30 persen dana kelolaan. Saat ini, Fortis Investment memiliki
dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp 20,4 triliun.

Porsi terbesar dari reksa dana Rp 16,5 triliun. Sementara itu, pada awal
tahun, Fortis menargetkan dana kelolaan sebesar Rp 17,5 triliun. "(Jadi)
sudah melampaui target," ujar dia.

Fortis Investment mengembangkan tiga jenis reksa dana yakni reksa dana
saham, campuran, dan pendapatan tetap. Total sebanyak 13 produk, serta
31 reksa dana terproteksi.

arinto.wibowo@vivanews.com
• VIVAnews

Thursday, August 27, 2009

Kisruh Investasi Spekulatif, Dua Bank Keok

Kamis, 27 Agustus 2009 | 09:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kisruh transaksi derivatif yang terjadi pada
awal ini mulai makan korban. PT Bank Danamon Tbk dan Standar Chartered
Bank kalah dalam gugatan hukum para nasabahnya di pengadilan.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin menolak gugatan
pailit PT Bank Danamon Tbk terhadap PT Esa Kertas Nusantara, perusahaan
kertas milik Sunaryo Sampoerna, salah satu anggota keluarga besar Sampoerna.

Akhir Agustus lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menghukum Standard
Chartered mengembalikan dana US$ 5,25 juta kepada PT Nubika Jaya,
eksportir minyak sawit yang menjadi nasabahnya. Namun, Nubika juga
diperintahkan mengembalikan dana Rp 52,181 miliar kepada bank asing
tersebut.

Reno Listowo, anggota majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
mengatakan gugatan pailit Esa Kertas ditolak karena perusahaan tersebut
terbukti masih eksis dan tetap beroperasi. Menurut dia, pada periode
Januari hingga Mei tahun ini, Esa Kertas membukukan penjualan Rp 481,21
miliar. Sebagian di antaranya, yakni Rp 182,98 miliar, diperoleh Esa
Kertas dalam bentuk valuta asing dari hasil ekspornya.

Selain itu, perusahaan ini masih membayar pajak penghasilan badan pada
2008 sebesar Rp 5,72 miliar. "Atas dasar itulah pengadilan menolak
gugatan yang diajukan Danamon," katanya kemarin.

Kuasa hukum Danamon, Ricardo Simanjuntak, dalam siaran persnya
mengatakan pertimbangan majelis hakim yang menolak gugatannya
bertentangan dengan Undang-Undang Kepailitan. Selain itu, dia menilai
keliru pertimbangan yang menyatakan Esa Kertas masih memiliki prospek usaha.

Ariano Sitorus, kuasa hukum Esa Kertas, berpendapat putusan hakim sesuai
dengan hukum karena penggugat memang tak bisa memberikan bukti yang
kuat. "Kreditor lain yang diajukan Danamon dalam gugatan dan dipanggil
hakim tidak ada yang muncul di pengadilan," katanya.
Kasus ini bermula saat Esa Kertas, pada 5 Maret lalu, mengajukan Danamon
ke meja hijau dengan tudingan bank itu lalai memberikan informasi akurat
tentang produk derivatif yang ditawarkan. Akibatnya, produsen kertas itu
terjebak dalam kerugian produk derivatif.

Dalam gugatannya, Esa Kertas menuntut Danamon membayar ganti rugi Rp 1,1
triliun, yang terdiri atas kerugian material Rp 207 miliar dan kerugian
imaterial Rp 900 miliar. Saat proses persidangan sedang berjalan, pada
12 Juni 2009, Danamon menggugat pailit Esa Kertas.

Adapun kuasa hukum Nubika Jaya, David M.L. Tobing, saat dihubungi
kemarin mengatakan pihaknya masih menunggu proses banding yang diajukan
Standar Chartered. Namun, dia menyatakan manakala proses itu sedang
berjalan, kliennya digugat oleh Standard Chartered.
Mario Amrillah, salah satu kuasa hukum Standard Chartered, saat
dihubungi kemarin menolak berkomentar. "Hubungi saja Internal Affair
Standard Chartered Bank," katanya.

BUNGA MANGGIASIH | BOBBY CHANDRA | SETRI

Friday, August 21, 2009

UU Pasar Modal Baru Bakal Gerus Kinerja 33 Sekuritas

Jumat, 21/08/2009 10:10 WIB
Indro Bagus SU - detikFinance


Jakarta - Rencana pemisahan bisnis sekuritas dengan manajer investasi
sebagaimana tertuang dalam draf UU Pasar Modal baru diperkirakan bakal
mengancam koreksi kinerja keuangan 33 sekuritas di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Divisi manajer investasi (MI) menyumbang kontribusi cukup besar
ke pendapatan sekuritas.

"Tentu pemisahan sekuritas dengan MI akan memberikan impact ke laporan
keuangan sekuritas, karena biasanya laporan keuangan sekuritas bagus
karena kontribusi dari MI," ujar Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa,
Edwin Sinaga saat dihubungi detikFinance, Jumat (21/8/2009).

Dalam draf kasar amandemen UU Pasar Modal, yang diperoleh detikFinance,
Jumat (21/8/2009) sekuritas tidak lagi boleh mengantongi izin sebagai
manajer investasi (MI) bersamaan dengan izin perantara perdagangan efek
(PPE) dan atau izin penjaminan emisi efek (PEE).

"Untuk meningkatkan benturan kepentingan dan meningkatkan internal
kontrol Perusahaan Efek yang melakukan usahanya di bidang Pasar Modal,
maka dalam rancangan Perubahan UU Pasar Modal diatur ketentuan yang
melarang Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin
Emisi Efek dan atau Perantara Pedagang Efek untuk merangkap sebagai
Manager Investasi," demikian tertulis dalam draf tersebut.

Dengan kata lain, amandemen UU Pasar Modal akan mewajibkan
sekuritas-sekuritas yang saat ini memiliki izin MI melakukan pemisahan
usaha, entah dengan membuat anak usaha baru yang khusus bergerak sebagai
MI atau bisa juga membuat badan usaha baru yang kemudian dipayungi
dengan suatu perusahaan induk.

Dari 119 sekuritas di BEI, sebanyak 33 sekuritas dalam status aktif dan
memegang izin MI. Artinya, 33 sekuritas ini harus melakukan konsolidasi
ulang jika amandemen UU Pasar Modal menperoleh persetujuan DPR.

"Saya kira pemisahan tersebut tidak efisien diterapkan dalam kondisi
krisis seperti ini, karena dengan pemisahan itu tentu akan meningkatkan
pos biaya seperti untuk membayar gaji karyawan tambahan, kantor baru dan
sebagainya," ujar Direktur Utama PT Trimegah Securities, Aviyasa Dwipayana.

Direktur PT Nikko Securities Adler Manurung juga mengungkapkan hal
senada. Menurutnya, dampak dari pemisahan sekuritas dengan MI akan
meningkatkan pos biaya perusahaan-perusahaan sekuritas.

"Tentu akan meningkatkan pos biaya. Tapi saya kira pengaruhnya ke
kinerja keuangan sekuritas tidak begitu besar. Lagipula yang namanya
peraturan kan harus diikuti," ujar Adler.

Nikko Securities, Finan Corpindo Nusa dan Trimegah termasuk dalam 33
sekuritas aktif yang mengantongi izin MI.


(dro/qom)

Tuesday, August 18, 2009

IHSG Siap Kena Virus Koreksi

Selasa, 18/08/2009 07:32 WIB
Nurul Qomariyah - detikFinance


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu masih
mampu mencetak kenaikan 1,61% di tengah pergerakan yang sangat volatile
mengikuti bursa-bursa global.

IHSG dibuka pada awal pekan di level 2.349,13 hingga ditutup pada level
2.386,86. Dan pada perdagangan hari Jumat, IHSG akhirnya ditutup melemah
-0,40% pada level 2.386,86.

Melemahnya indeks salah satunya didukung oleh sentimen dari libur
panjang akhir pekan dimana trader biasanya memang mengamankan profit
mereka terlebih dahulu sebagai antisipasi dari kemungkinan munculnya
berita negatif pada hari Senin (saat bursa Indonesia libur hari
kemerdekaan).

Penurunan indeks didorong oleh aksi jual terhadap saham unggulan seperti
ASII, BMRI, TLKM, UNVR.

"Berdasarkan pengamatan kami, terlihat beberapa kali indeks gagal
ditutup diatas level 2.400. Level ini tampaknya akan menjadi level
psikologis baru bagi pergerakan indeks kedepan," ujar Purwoko Sartono,
analis dari Panin Sekuritas dalam reviewnya, Selasa (18/8/2009).

Ia menambahkan, saham pertambangan dan perkebunan tampak masih menjadi
motor penggerak indeks, ditengah pergerakan saham sektor perbankan yang
cenderung konsolidasi pasca pengumuman BI Rate pekan sebelumnya. Saham
Bakrie grup juga masih menjadi saham incaran dari pemodal pada pekan lalu.

Harga komoditas seperti nikel, timah, dan CPO terlihat juga terus
mengalami peningkatan sehubungan dengan antisipasi kembali naiknya
demand dari komoditas tersebut setelah kondisi perekonomian pulih.
Pernyataan The Fed dalam sidang Rabu pekan lalu juga memberikan sinyal
bahwa resesi sudah mulai berakhir dan ekonomi akan segera pulih, meski
beberapa data makroekonomi seperti penjualan ritel masih melemah.

Bagaimana dengan pekan ini?

Seperti diketahui, di saat Bursa Indonesia libur memperingati hari
kemerdekaan, bursa-bursa regional rontok. Dan bursa Wall Street pun
melanjutkan pelemahan yang sudah berlangsung di bursa Asia.

Pada perdagangan Senin (17/8/2009), indeks Dow Jones merosot 186,06 poin
(2%) ke level 9.135,34. Dow Jones dan S&P 500 bahkan mencatat penurunan
terburuk sejak 2 Juli.

Bursa Jepang juga memulai perdagangan Selasa (18/8/2009) dengan
pelemahan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah 60,49 poin (0,59%) ke level
10.208,12.

Dalam kepungan bursa-bursa utama dunia yang sedang negatif, IHSG
tampaknya belum bisa keluar dari tren pelemahan. IHSG diprediksi akan
bergerak melemah.

Apalagi harga-harga komoditas juga bergerak melemah dan akan menyeret
turunnya saham-saham komoditas termasuk perkebunan. Padahal saham-saham
tersebut telah menjadi penentu bagi kenaikan IHSG pada pekan lalu.

Berikut rekomendasi untuk hari ini:

Optima Sekuritas:

Indeks mengalami profit taking yang wajar menjelang long holiday
sehingga turun 9 poin ke posisi 2.386. Saham ASII menjadi pemicu
pelemahan indeks karena ada rencana kenaikan harga BBM non subsidi.
Indeks saat ini masih sepi sentimen dan menjelang bulan puasa ada
kencederungan melemah. Selanjutnya pergerakan IHSG harian ada di level
2.360-2.410.

Panin Sekuritas:

Pekan ini kami memperkirakan indeks masih akan bergerak mixed dengan
potensi terjadi koreksi pada awal pekan. Berdasarkan data, indeks dalam
1 bulan terakhir sudah menguat +16%. Bahkan jika dilihat dari pergerakan
awal tahun, IHSG merupakan salah satu indeks dengan performance terbaik
di dunia. Meski membukukan net buying tipis, investor asing tampaknya
juga sudah mulai menahan aliran dana mereka pada pekan lalu.

Kami perkirakan pekan ini indeks akan bergerak dengan kisaran
support-resistance 2.320-2.433. Saham pertambanan dan perkebunan
tampaknya masih akan menjadi favorit investor untuk beberapa pekan
mendatang. Selain itu, dapat diperhatikan pula saham sektor semen dan
perbankan yang dalam 2 pekan terakhir cenderung konsolidasi.

(qom/qom)

Friday, August 14, 2009

Aset Sitaan Dressel Senilai Rp 5 Miliar Dibagikan 18 Agustus

Kamis, 13 Agustus 2009 | 21:56 WIB

*TEMPO /Interaktif/*, *Jakarta* - Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat akan
mengembalikan aset sitaan senilai Rp 5 miliar kepada para investor
Dressel-WBG melalui Crisis Center Dressel-WBG pada Selasa, 18 Agustus.

Kuasa hukum Crisis Center (CC), OC Kaligis mengungkapkan hal itu setelah
mendapatkan surat balasan bernomor B-766/0.10/EP.1/08/2009 perihal Mohon
Keterangan Prosedur dan Waktu Pelaksanaan Eksekusi dari Kepala Kejari
Jakpus Tris Sumardi, di Jakarta, Kamis (14/8).

"Eksekusi barang bukti perkara Dressel akan dilaksanakan pada 18 Agustus
2009, di Kejaksaan Negeri Jakpus," ujarnya melalui siaran pers yang
diterima /Tempo/, Kamis petang. Rencananya, ia melanjutkan, proses
penyerahan aset sitaan akan langsung dihadiri oleh para korban dan
perwakilan Crisis Center.

Sepanjang 2001-2007, melalui WBG, Dressel mengumpulkan dana sebesar US$
385 juta dari nasabah di Indonesia. WBG menawarkan dua produk investasi,
yakni Sportman Portfolio dan Global Market Portfolio (GMP) fund.

Dalam penawarannya, WBG mengatakan uang investor akan diinvestasikan di
Hong Kong oleh Dressel. WBG mengiming-imingi investor dengan bunga 24% -
28% per tahun untuk investasi minimal US$ 5.000 untuk produk Sportman
Portfolio dan US$ 10.000 untuuk produk GMP Fund. WBG pun sukses
menghimpun dana sekitar Rp 3,5 triliun dari sekitar 10.000 investor
Indonesia. Sejumlah tokoh politik, pejabat hingga ibu rumah tangga
menjadi korban karena iming-iming investasi yang telah berjalan lebih
dari 10 tahun ini.

Namun, ternyata investasi itu bodong. Belakangan nasabah tahu, dana
mereka bukannya diinvestasikan, tapi dimainkan dalam skema ponzi. WBG
pun akhirnya kolaps. Para nasabah kemudian menggugat bank asal Seattle,
Regal Financial Bancorp Inc. dan Dressel Investment Ltd, lembaga
investasi asal British Virgin Islands.

Ketiga direktur WBG yang sempat buron yaitu Direktur Utama PT WBG Krisno
Abiyanto Soekarno, Direktur Operasional PT WBG Paimin Landung, dan
Direktur Keuangan Thomas Aquino Ganang Rindarko bin Haryadi kini
mendekam dalam penjara.

Pengadilan telah menyita beberapa aset dari para Dirut PT WBG, seperti
uang sejumlah ±US$ 2687 dan beberapa aset barang bergerak maupun barang
tidak bergerak. Nilai aset yang disita itu tak lebih dari Rp 5 miliar,
sangat jauh dibandingkan dengan total kerugian para nasabah di seluruh
Indonesia, yang mencapai Rp 3,5 triliun.

*SUDRAJAT*

Thursday, August 13, 2009

Bapepam Fokuskan Perlindungan Investor

Rabu, 12 Agustus 2009, 18:52 WIB
Arinto Tri Wibowo, Anda Nurlaila

*VIVAnews* - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) akan menerbitkan peraturan yang dapat meningkatkan
perlindungan terhadap investor.

Penetapan standar operasi dan kontrak investasi bagi investor menjadi
fokus utama.

"Pembahasan peraturan menitikberatkan pada perlindungan nasabah," kata
Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany pada jumpa pers di gedung Bursa Efek
Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu 12 Agustus 2009.

Peraturan perlindungan nasabah, menurut dia, akan dipadukan dengan
peraturan /Self Regulatory Organizations/ (SRO) seperti PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI).

Fuad mengatakan, selama ini banyak hak dan kewajiban serta aturan-aturan
yang seharusnya disebarkan kepada pelaku pasar. Namun, nasabah kadang
tidak mengetahui.

Akibatnya, ketika terjadi masalah, nasabah merasa tertipu karena tidak
mengetahui akibat aksi investasi mereka. "Kalau timbul masalah, otoritas
yang akan disalahkan," ujarnya.

Terkait perlindungan nasabah, Bapepam-LK juga memberikan standar dan
kualitas pelaku pasar atau anggota bursa. Pengaturan tersebut difokuskan
pada empat hal, yakni kualitas pelaku, manajemen risiko, produk dengan
risiko terkendali serta aspek legal.

"Tujuannya untuk meminimalkan kerugian, walaupun risiko investasi juga
tetap ada," kata dia.

Otoritas pasar modal, Fuad menjelaskan, akan menegakkan kedisiplinan
terhadap pelaku pasar di bursa. Caranya, jika terbukti melanggar,
Bapepam-LK akan langsung menjatuhkan sanksi.

Mengenai produk yang beredar di pasar keuangan, risiko produk harus
terkendali. "Kami tidak menolak produk inovasi, tetapi produk tersebut
harus kompetitif dengan tingkat risiko yang aman," ujar Fuad.

Saat ini, otoritas pasar modal sedang membahas 29 peraturan yang terdiri
atas peraturan Bapepam-LK sebanyak 13 peraturan, sembilan aturan
mengenai BEI, lima aturan KPEI, dan dua aturan terkait KSEI.

Fuad lalu mencontohkan kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas yang cukup
merugikan nasabah. Nilai kerugian nasabah diperkirakan mencapai Rp 250
miliar.

Menurut dia, walaupun saat ini kasus sudah ditangani di pengadilan, hal
itu menjadi pelajaran berharga bagi perbaikan perlindungan nasabah di
masa depan.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja
menilai, antara otoritas dan pelaku usaha sudah memiliki pandangan yang
sama.

"Kami menginginkan agar ada standar operasi yang meminimalkan kerugian
investasi nasabah," kata dia.

Kebijakan ini, menurut Lily, baik dalam mengamankan nasabah. Namun, dia
mengingatkan agar setelah tercapai kesepakatan, perlu melakukan
sosialisasi intensif agar nasabah mengetahui kontrak dan transaksi yang
dilakukan.

Fasilitas seperti investor area yang memungkinkan nasabah mengecek
transaksi yang terjadi dinilai positif. "Kerja sama dengan institusi
seperti asosiasi harus dioptimalkan agar membantu mempercepat
sosialisasi," tutur Lily.

/arinto.wibowo@vivanews.com/

• VIVAnews

Wednesday, August 12, 2009

PLN Luncurkan Listrik Biogas di Garut

Selasa, 11 Agustus 2009 | 22:09 WIB

TEMPO Interaktif, Garut - Perusahaan Listrik Negara Distrbuisi Jawa
Barat-Banten bersama Universitas Padjadjaran, meluncurkan jaringan
listrik bertenaga bioenergi di kampung Cihurang, Desa Cijayana,
Kecamatan Mekamukti, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (11/8).

Pada tahap pertama, pemasangan listrik dilakukan kepada 32 kepala
keluarga. "Ini untuk membantu masyarakat yang sulit terjangkau jaringan
PLN," ujar Rektor Unpad Gandjar Kurnia, usai acara peluncuran di lokasi.

Menurutnya, pemasangan instalasi listrik ini, tidak memakan biaya mahal.
Infrastruktur kelistrikkan hanya menghabiskan Rp3,5 juta untuk
pemasangan bagi 10 kepala keluarga. Dana itu digunakan untuk pengadaan
reaktor, genset, selang dan kabel listrik. Sedangkan untuk menerangi
warga kampung Cihurang hanya diperlukan dua infrastruktur.

Energi listrik yang dihasilkan berasal dari kotoran hewan seperti sapi,
kerbau dan domba. Kotoran itu dimasukan ke dalam reaktor yang terbuat
dari fiberglass. Setelah ditutup rapat dan disimpan beberapa lama,
kotoran itu akan menghasilkan gas metan. Gas inilah yang kemudian
menjadi bahan bakar untuk menggerakan genset sebesar 1.000 watt.

Sebelum dialirkan ke genset, gas metan dalam tabung penyimpanan terlebih
dahulu disalurkan ke water traf. Tabung kecil yang berisi air kapur itu
berfungsi untuk menjaga kualitas gas metan dan menetralisir gas lain
yang bersumber dari dalam tabung. Dengan menggunakan selang kecil gas
itu ditampung dalam gas holder. Tabung plastik itu berfungsi mengatur
volume gas yang akan masuk kedalam genset.

Manager Are Pelayanan Jaringan PLN Garut, Usman Coleng, menyatakan
pemanfaatan energi alternatif terbarukan ini, relatif tidak menimbulkan
polusi. Penggunaannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,
diantaranya menghemat pengeluaran rumah tangga. Kotoran dua ekor sapi
dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp15.000 perhari, karena gas yang
dihasilkan setara dengan 1,9 kilogram elpiji atau 2,5 liter minyak
tanah. "Dibandingkan dengan menggunakan jaringan listrik 450 watt,
biogas dapat menghemat pembayaran sebesar Rp50 ribu perbulan," ujarnya.

Penggunaan biogas ini pun dapat menghemat pengeluaran anggaran negara.
Karena investasi pemasangan jaringan listrik biogas hanya memerlukan
biaya sebesar Rp3,5 juta untuk 10 kepala keluaraga. Sedangkan untuk
pemasangan listrik biasa dana yang diperlukan mencapai Rp1,150 juta per
kepala keluarga. Dengan begitu negara dapat menghemat anggarannya
sebesar Rp 5 miliar pertahun, karena biaya perawatannya hampir tidak
ada. "Namun untuk jaringan listrik biasa perawatan dalam satu bulannya
mencapai Rp250 ribu/KK," ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Tuesday, June 16, 2009

Kembali Merosot, IHSG Jauhi 2.100

PERSDA/BIAN HARNANSA

Selasa, 16 Juni 2009 | 16:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bursa Efek Indonesia, Selasa (16/6), sore terpuruk
di area negatif, seiring tenggelamnya pasar saham regional.

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup turun 39,509 poin atau 1,91 persen
pada 2.030,366. Sektor perkebunan dan perbankan menjadi pemimpin
tenggelamnya indeks di zona merah.

Adapun indeks Kompas100 melemah 2,14 persen, kemudian indeks LQ45
berkurang 2,30 persen serta Jakarta Islamic Index terkoreksi 2,16 persen.

Sebanyak 164 saham turun mendominasi perdagangan hari ini dibandingkan
58 saham naik dan 46 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 4,895
trliun dari 123.165 kali transaksi dengan volume 9,123 miliar saham.

EDJ

Thursday, June 11, 2009

IHSG Tertinggi Sejak September 2008

Rabu, 10/06/2009 16:16 WIB
Nurul Qomariyah - detikFinance

Jakarta - Penguatan bursa-bursa regional terus diikuti oleh Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG). Level 2.100 tetap dipertahankan oleh IHSG hingga
penutupan perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Rabu (10/6/2009), IHSG ditutup menguat 15,520 poin
(0,74%) ke level 2108,814. Indeks LQ 45 naik 0,304 poin (0,07%) ke level
411,585. Ini adalah level tertinggi IHSG sejak 3 September 2009, saat
IHSG ditutup di level 2116.

Perdagangan di seluruh pasar mencatat transaksi 166.357 kali pada volume
14.122 juta lembar saham senilai Rp 9,723 triliun. Tingginya transaksi
ini berkaitan dengan crossing saham Indocement senilai Rp 3,1 triliun.
Sebanyak 179 saham naik, 50 saham turun dan 42 saham stagnan.

Penguatan IHSG ini berirama dengan bursa-bursa regional yang menguat
berkat ekspektasi akan segera membaiknya perekonomian global. Ekspektasi
itu sebelumnya telah membawa harga minyak menembus US$ 70 per barel,
yang merupakan level tertingginya sejak November 2009.

Bursa-bursa regional tercatat menguat cukup signifikan seperti indeks
Nikkei-225 di Tokyo yang naik 204,67 poin ke level 9.991,49, yang
merupakan level tertinggi sejak 7 Oktober. Shanghai Composite Index,
yang meliputi saham A dan B naik 28,36 poin ke level 2816,25. Indeks
Hang Seng naik 727,17 poin ke level 18.785,66 dan KOSPI naik 43,04 poin
ke level 1.414,88.

Saham-saham yang mencatat penguatan harga di top gainer antara lain Bumi
Resources (BUMI) naik Rp 150 menjadi Rp 2250, Indofood (INDF) naik Rp 60
menjadi Rp 1950, Aneka Tambang (ANTM) naik Rp 100 menjadi Rp 2375, Timah
(TINS) naik Rp 100 menjadi Rp 2425.

Saham-saham yang turun harganya di top loser antara lain PGN (PGAS)
turun Rp 25 menjadi Rp 3125, Telkom (TLKM) turun Rp 50 menjadi Rp 7750,
Astra International (ASII) turun Rp 200 menjadi Rp 24500, BCA (BBCA)
turun Rp 75 menjadi Rp 3.900.

(qom/lih)

Monday, June 1, 2009

Awal Bulan Ceria, IHSG Nyaris Sentuh 2.000

Senin, 1 Juni 2009 | 16:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saham-saham di Bursa Efek Indonesia, Senin (1/6),
terus melambung di zona hijau, seiring rendahnya inflasi Mei yang
mencapai 0,04 persen. Indeks Harga Saham Gabungan bahkan nyaris
menyentuh level psikologis baru di 2.000.

IHSG ditutup meloncat 4,26 persen atau 81,749 poin pada 1.998,580.
Sektor pertambangan yang melompat lebih dari 11 persen memimpin laju
indeks di awal bulan ini.

Sementara indeks Kompas100 melejit 4,63 persen, kemudian indeks LQ45
menguat 4,82 persen, serta Jakarta Islamic Index melonjak 6,05 persen.

Sebanyak 163 saham naik mendominasi perdagangan hari ini, dibanding 40
saham turun dan 69 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 7,780
triliun dari 146.516 kali transaksi dengan volume 9,743 miliar saham.

EDJ

Monday, May 18, 2009

Pre-Opening BEI Dibuka Kembali Khusus Saham LQ-45

Senin, 18/05/2009 06:55 WIB
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Setelah 7 bulan, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana membuka
kembali perdagangan pra pembukaan (pre-opening) pada perdagangan hari
ini, Senin (18/5/2009). Pre-opening khusus saham-saham yang masuk daftar
45 saham terlikuid versi BEI (LQ-45).

"Sesi pra pembukaan (pre-opening) untuk perdagangan efek bersifat
ekuitas akan dibuka kembali pada hari Senin tanggal 18 Mei 2009," ujar
Direktur Utama BEI,
Erry Firmansyah dalam keterbukaan informasi BEI yang dikutip
detikFinance, Senin (18/5/2009).

Penutupan pre-opening diberlakukan BEI sejak pembukaan perdagangan Senin
13 Oktober 2008, seiring kejatuhan pasar saham. Pre-opening terakhir
kali diberlakukan pada hari ketika seluruh perdagangan di BEI dihentikan
total (suspensi BEI) pada 8 Oktober 2008.

Pre-opening adalah perdagangan yang dilakukan selama 1 menit pertama
pada pukul 09.25 hingga 09.26 JATS. Transaksi yang dilakukan selama
periode pre-opening berpengaruh pada pembentukan harga-harga saham
tertentu sekitar 60-65 emiten teratas.

Transaksi yang terjadi pada pre-opening cukup berpengaruh pada gerak
IHSG ketika pasar dibuka pukul 09.30 JATS.

Setelah 7 bulan transaksi di bursa tanpa pre-opening, BEI akhirnya
memutuskan membuka kembali pada perdagangan hari ini. Jika biasanya
pre-opening dibuka bagi 60-65 saham teratas, dalam pembukaan pre-opening
kali ini, khusus dibuka bagi saham-saham yang masuk daftar 45 saham
terlikuid versi BEI (LQ-45).

"Sesi pre-opening hanya berlaku untuk saham-saham yang masuk dalam
daftar saham indeks LQ-45," jelas Erry.

Berikut daftar saham LQ-45:

1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
4. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
5. PT Astra International Tbk (ASII).
6. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
7. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
8. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
9. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).
10. PT BISI Internasional Tbk (BISI).
11. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA).
12. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
13. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
14. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII).
15. PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
16. PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
17. PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN).
18. PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
19. PT Elnusa Tbk (ELSA).
20. PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO).
21. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
22. PT Indika Energy Tbk (INDY).
23. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
24. PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP).
25. PT Indosat Tbk (ISAT).
26. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
27. PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
28. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
29. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
30. PT PP London Sumatera Tbk (LSIP).
31. PT Medco Energi International Tbk (MEDC).
32. PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA).
33. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
34. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN).
35. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).
36. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).
37. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).
38. PT Semen Gresik Tbk (SMGR).
39. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).
40. PT Timah Tbk (TINS).
41. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
42. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).
43. PT United Tractors Tbk (UNTR).
44. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
45. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

(dro/qom)

Mencoba Kaya Lewat Krupuk Miskin

Minggu, 17/05/2009 13:58 WIB

Subang - Berkat ide kreatifnya, Udin Saifudin sukses mengembangkan
bisnis kerupuk sangrai yang dirintisnya sejak tahun 1974. Orang menyebut
kerupuk buatan Udin ini sebagai 'kerupuk miskin' karena kerupuk ini
digoreng dengan menggunakan pasir.

"Sebelumnya saya hanya bantu orang tua. Tetapi ketika orang tua
meninggal sejak tahun 1974 saya yang mengambil alih," ujar Udin saat
berbincang dengan detikFinance, di kediamannya, jalan raya Purwadadi,
Subang, Minggu (17/5/2009).

Udin menjelaskan, awalnya ia dan istrinya menjual kerupuk biasa yang
digoreng dengan menggunakan minyak goreng. Namun karena kurang laku dan
dagangannya sering bersisa, maka sejak tahun 1990-an Udin beralih
menggunakan pasir untuk menggoreng kerupuk buatannya.

"Kalau pakai minyak lakunya kurang, banyak barang sisa. Kalau ini selalu
langsung habis. Dulu tidak ada yang goreng pakai pasir, eh sekarang
banyak yang ikut-ikutan," ungkap ayah dari lima anak ini.

Selain lebih murah, alasan Udin menggoreng dengan pakai pasir karena
lebih sehat dari pada menggunakan minyak goreng. Lagipula pembeli tidak
perlu khawatir karena pasir yang digunakan Udin sudah dicuci terlebih
dahulu sebelum digunakan.

"Kalau pakai minyak goreng, orang yang sedang batuk, sakitnya bisa makin
parah. Kalau ini mah sakit batuk juga tidak berefek," jelas pria berusia
55 tahun ini.

Meskipun begitu, Udin mengaku, dengan digunakannya pasir maka ia harus
lebih bersabar ketika memasak kerupuk. Sebab untuk menyanggrai 100
kaleng kerupuk membutuh waktu empat jam. Padahal jika pakai minyak
goreng waktu yang diperlukan hanya sekitar seperempat jam.

"Tapi rasanya kan beda, lebih khas dan renyah," tuturnya.

Gurihnya rasa kerupuk buatan Udin ini juga tidak lepas dari bahan-bahan
yang digunakannya. Adapun bahan-bahan yang digunakan Udin dalam meramu
kerupuknya yaitu tepung singkong, bawang merah, jengkol, penyedap ras,
garam dan zat pewarna.

"Kemudian dibentuk lalu dijemur paling satu hari, di hari kedua kering
dan bisa disangrai. Kalau musim hujan, biasanya kami menggunakan oven."

Udin menyatakan dalam sehari ia bisa menjual sekitar 100 kaleng dengan
harga sekaleng sekitar Rp 7.000. Omset rata-rata yang peroleh Udin
sekitar Rp 21 juta per bulan.

"Paling ramai waktu lebaran, bisa 200 sampai 300 kaleng per hari. Kalau
libur sekolah panjang juga ramai," aku Udin yang kini dibantu oleh enam
orang pegawai.

Jika dulu Udin harus berkeliling untuk menjual kerupuk buatannya, kini
ia hanya tinggal ongkang-ongkang kaki karena kini pembelilah yang
menyambangi rumahnya.

"Dulu saya jualan keliling, tapi sekarang tidak jual kemana-mana, Tunggu
saja orang yang datang. Kalau sudah coba beli disini, tidak akan
kemana-mana, siang malam datang kesini," jawab Udin sambil tersenyum senang.

Udin Saifudin
Kampung warung asem,
Jalan raya Purwadadi, Subang(epi/lih)

Sumber : Detik Finance

Thursday, May 14, 2009

Empat Energi Positif Dukung Bisnis Properti

Kompas.com/Josephus Primus
Kamis, 14 Mei 2009 | 00:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kini, ada empat energi positif yang mendukung
bisnis properti di Tanah Air. Selain BI Rate yang sudah turun hingga
7,25 persen, peluang bisnis properti makin cerah oleh peningkatan
kinerja bursa saham dan penguatan nilai rupiah. "Jangan lupa, lancarnya
pelaksanaan pemilu legislatif juga menjadi pendukung," kata Direktur PT
Lippo Karawaci Tbk Jopy Rusli, Rabu (13/5).

Maka dari itulah, lanjutnya, pihaknya cepat-cepat merebut kesempatan
dengan penawaran The Infinity kepada publik. Proyek apartemen premium di
kawasan Kemang Village ini merupakan yang kelima setelah The Ritz,
Cosmopolitan, Empire, dan Tiffany. "Targetnya, selesai pada November
2011," imbuh Jopy.

Sementara, memanfaatkan kawasan Kemang yang makin banyak dihuni kalangan
ekspatriat, tambah Jopy, pihaknya menempatkan warga negara asing
tersebut sebagai sasaran. "Kawasan Kemang kan sudah menjadi kawasan
internasional," katanya.

Khusus untuk Infinity, pihak pengembang sudah merogoh kocek untuk
pendanaan hingga Rp 400 miliar. Sementara, harga jual yang ditawarkan
untuk satu unitnya, kata Jopy, berkisar mulai Rp 2 miliar.

Masih menurut Jopy, pihaknya menawarkan 174 unit apartemen di Infinity.
Luasnya bervariasi mulai dari 105 meter persegi hingga 305 meter
persegi. "Sudah ada 35 unit yang dipesan," aku Jopy.

Keunikan Infinity, kata Jopy pula, terletak pada konsep bangunan yang
memanfaatkan banyak jendela kaca agar pencahayaan alami makin kentara.
Sementara, jendela-jendela itu akan dibuat menghadap dua sisi. Di lokasi
tersebut, nantinya, akan ada 20 kolam renang dan 50 resor air.


XVD

Wednesday, May 13, 2009

Ada 20 Agen Resmi Penjual ORI

Rabu, 13 Mei 2009 | 19:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 institusi berupa bank maupun
perusahaan sekuritas resmi menjadi agen penjual obligasi negara ritel
(ORI) selama tahun 2009 setelah menandatangani kontrak dengan Departemen
Keuangan.

"Agen penjual yang kita angkat saat ini dinilai berdasar kriteria yang
obyektif," kata Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rahmat Waluyanto dalam
penandatangan perjanjian kerja sama antara Depkeu dengan agen penjual
ORI 2009 di Jakarta, Rabu (13/5).

Rahmat menyebutkan, terdapat sejumlah agen penjual baru ORI yang
sebelumnya belum pernah ikut menjadi agen ORI dari ORI001 hingga ORI005.
"Untuk yang sudah pernah ikut sebelumnya, kami lakukan penilaian khusus
bagaimana 'performance' (kinerja) selama ini, ada yang tidak diangkat
lagi menjadi agen," katanya.

Ia menyebutkan, kinerja masing-masing dipantau termasuk setelah tak jadi
agen penjual ORI.

Sementara itu 20 agen penjual ORI itu terdiri dari 14 bank dan 6
perusahaan sekuritas. Agen penjual itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT
Danareksa Sekuritas, PT Ciptadana Securities, PT Relliance Securities,
Indopremier Securities, PT Mega Capital Indonesia, PTB Bank OCBCB NISP,
Citibank NA, dan PTB Bank Bukopin Tbk.

Lainnya, Standard Chartered Bank, PTB Bank BII Tbk, PTB Bank Permata
Tbk, PTB Bank CIMB Niaga Tbk, PTB Bank BRI Tbk, PTB Bank Mega Tbk, PT
Pan Indonesia Bank Tbk, PTB Bank BNI Tbk, PTB Bank BCA Tbk, Bank HSBC,
dan PT Trimegah Securities Tbk.

XVD
Sumber : Ant

BI: Ekonomi Kuartal II Lebih Baik

Rabu, 13/05/2009 12:33 WIB
Herdaru Purnomo - detikFinance

Jakarta - Bank Indonesia menegaskan perekonomian Indonesia bakal lebih
baik pada kuartal II-2009. Namun perekonomian Indonesia sepanjang tahun
2009 ini belum akan lepas dari pengaruh global.

"Pertumbuhan ekonomi akan lebih baik di kuartal II. Inflasi akan lebih
rendah," ujar Deputi Gubernur BI Miranda S Goeltom di Kongres Perbanas
di Jakarta Convention Center, Rabu (13/5/2009).

Miranda menambahkan, BI masih memasang target pertumbuhan ekonomi 2009
di kisaran 3,5% hingga 4,5%. "Mungkin tidak setinggi yang diharapkan
tapi masih tinggi," katanya.

Untuk inflasi, BI memperkirakan angkanya akan bergerak di level 5-7%.
Meskipun akhir-akhir ini inflasi sudah mendekati batas bawah.

"Inflasi sepanjang tahun masih di kisaran 5-7%, namun sudah turun
mendekati batas bawah. Jika inflasi turun dan rendah, kita bisa
melakukan respons positif dengan mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas
Deputi Gubernur Senior BI yang akan segera lengser ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat telah terjadi deflasi
selama dua kali sepanjang tahun 2009 ini yakni pada Januari sebesar
-0,07% dan April -0,31%. Pada April 2009, BPS mencatat inflasi year on
year atau April 2009 terhadap April 2008 sebesar 7,31%.
(qom/lih)

Monday, May 11, 2009

Suku Bunga Turun, Pameran Properti Dibanjiri Pembeli

Minggu, 10 Mei 2009 - 17:26 wib
Ahmad Nabhani - Okezone

JAKARTA - Terus menurunnya suku bunga bank pada kuartal I-2009, dinilai
menjadi pemicu tingginya minat beli masyarakat terhadap sektor properti
selama pameran yang berlangsung sepekan di Jakarta.

"Daya beli masyarakat terhadap kebutuhan sandang masih tetap terjaga dan
terlebih perbankan sudah mulai menurunkan suku bunga kreditnya," kata
Event Manager Property REI Expo 2009, Titi Aris, saat dihubungi okezone
di Jakarta, Minggu (10/5/2009).

Menurutnya, masyarakat lebih banyak memilih berinvestasi di sektor
properti dibandingkan investasi di sektor lainnya. Pasalnya, sektor
properti tetap terjaga di sepanjang tahun dan bahkan terus mengalami
kenaikan harga.

Pada umumnya, para pembeli yang berkunjung lebih berminat pada perumahan
apartemen dan rusunami bersubsidi yang masih menjadi idaman keluarga
kelas menengah ke bawah. Bahkan, dia menjamin target penjualan tahun ini
lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun dia belum mau
menyebutkan target unit rumah yang dijual tahun ini selama pameran
berlangsung.

Di samping itu, perang diskon tidak bisa dielakkan sebagai siasat
pengembang menawarkan produk dan jenis tipe hunian kepada para
pengunjung. Biasanya pengembang menawarkan diskon antara 10-15 persen
dan bahkan tidak mungkin akan lebih besar lagi menjelang penutupan pameran.

Salah seorang staf pemasaran Kota Wisata mengatakan, pemberian diskon
besar-besaran sekarang ini sudah memacu penjualan rumah cukup pesat.
Diskon yang ditawarkan itu sangat bervariasi mulai harga jual rumah
sampai ke pemberian hadiah istimewa kepada konsumen yang langsung transaksi.

Menurutnya, pengembang Duta Pertiwi Sinar Mas Grup saat ini tengah
menawarkan sekira 4.000 unit rumah tumbuh dalam satu kawasan asri di
Cibubur, Jabar, dengan berbagai tipe. Selama pameran yang digelar sejak
akhir pekan lalu, pihaknya berhasil memasarkan sekitar 1.000 unit rumah
dari berbagai tipe.

Tipe rumah yang ditawarkan itu mulai dari tipe 71 sampai dengan tipe
380, dengan harga antara Rp400 juta-Rp2,2 miliar. Pembelian rumah itu,
bisa dilakukan secara kontan maupun kredit dengan memanfaatkan jasa
beberapa bank pendukung pembangunan perumahan antara lain BRI, BTN, dan
BNI.

Dalam pameran REI Expo 2009 melibatkan 90 pengembang peserta pameran
dengan 108 lokasi proyek properti.

Titi menambahkan, pelaksanaan REI Expo 2009 diharapkan bisa mendorong
laju pertumbuhan investasi yang berdampak positif bagi pertumbuhan
ekonomi seiring implementasi kebijakan aneka tambahan stimulus dari
pemerintah dalam rangka realisasi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional
2009 pada kisaran 4-5 persen.

Sebelumnya, Corporate Finance Division Head PT Bakrieland Development
Amri Arwono Putro mengatakan, Kuartal II-2009 atau periode Mei-Agustus
2009 diprediksi menjadi titik balik pasar properti. Pada kuartal kedua,
sektor properti diramalkan mulai bangkit setelah terpuruk pada
penghujung 2008. (ade)

Sunday, May 10, 2009

Yudhi Sadewa: Sekarang Saatnya Beli Saham,Jangan ragu-ragu, sekarang waktu yang tepat untuk masuk. Beli saham apapun, nantinya naik.

Minggu, 10 Mei 2009, 08:57 WIB
Antique, Elly Setyo Rini
Yudhi Sadewa (dok.pribadi)

VIVAnews - Chief Economist Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi
Sadewa menilai sekaranglah saatnya bagi Anda untuk kembali bermain saham.

"Jangan ragu-ragu, sekarang waktu yang tepat untuk masuk. Anda beli
saham apapun, nantinya harga akan naik terus," kata dia saat Economic
Forum: "G20 Summits Initiative and The Current Indonesian
Political-Economy Map: Their Impacts on Firm Strategic Planning" yang
diselenggarakan oleh Bakrie School of Management di Jakarta, akhir pekan
lalu.

Studi Danareksa menunjukkan lembah resesi telah terdeteksi pada Maret
2009. Model yang dikembangkan Danareksa, terdapat enam siklus bisnis
Indonesia, yakni puncak (peak) 1 hingga 3 dan lembah (trave) 1 hingga 3.

Titik tertinggi siklus bisnis yang menggambarkan ekspansi ada pada
puncak 3, sementara titik terendah yang menggambarkan kontraksi terlihat
pada lembah 1.

"Lembah satu sudah dideteksi pada Maret 2009 lalu, sehingga di lembah
kedua dan ketiga atau setelah Maret adalah masa kembali ekspansi karena
grafik bergerak naik," kata Yudhi.

Selain itu, menurut Yudhi, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di
Bursa Efek Indonesia sudah mulai kencang dan secara ekonomi sudah ada
perubahan ekonomi fundamental. "Permasalahannya, substainable tidak.
Tapi saya yakin, kondisi ekonomi sudah mulai membaik," ujarnya.

Siklus bisnis yang dikembangkan Danareksa terjadi setiap delapan tahun,
yakni terdiri dari tujuh tahun ekspansi dan setahun resesi. "Polanya
sama dengan resesi tahun 2001, sekarang resesi lagi," kata Yudhi.

Secara spesifik, Yudhi optimistis titik pemulihan akan dimulai paling
cepat pada Juni 2009 dan paling lambat pada awal triwulan keempat 2009.
"Jadi, kalau Menkeu (Menteri Keuangan) bilang Maret sudah mulai membaik,
itu benar," ujarnya.
• VIVAnews

Saturday, May 9, 2009

Harga Properti Dubai Anjlok 41%

Sabtu, 09/05/2009 14:40 WIB
Irna Gustia - detikFinance

Dubai - Dubai selama ini menjadi surga properti dunia dalam 10 tahun
terakhir hingga sebelum krisis Oktober 2008. Namun kini booming sektor
properti Dubai berakhir karena mengalami tekanan yang cukup berat akibat
krisis.

Harga properti di Dubai per triwulan I-2009 anjlok 41% yang merupakan
kelanjutan dari penurunan yang terjadi sejak triwulan IV-2008.

Resesi ekonomi dunia membuat pertumbuhan ekonomi global merosot. Sektor
properti di Dubai pun terkena dampak paling tajam. Banyaknya perusahaan
yang tutup sehingga permintaan apartemen dari tenaga asing yang bekerja
di Dubai ikut menyusut.

Lembaga konsultasi Colliers International seperti dilansir BBC, Sabtu
(9/5/2009) mengatakan krisis finansial telah membuat banyak orang
kehilangan pekerjaannya. Padahal selama ini ekonomi Dubai banyak
digerakkan tenaga kerja asing mulai dari tingkat eksekutif hingga karyawan.

Colliers juga melihat spekulan properti yang semula menjadikan Dubai
sebagai surga properti kini telah meninggalkan pasar.

"Mereka banyak yang sudah keluar dari pasar," kata Chief Executive
Colliers Timur Tengah, John Davis.

Davis tidak bisa memprediksi kapan properti Dubai akan bangkit lagi.
Dubai dalam satu dasawarsa terakhir mengalami pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dengan motor utama di industri properti dan manufaktur.

Dubai merupakan salah satu emirat dari negara persatuan Uni Emirate Arab
yang memiliki kemajuan ekonomi paling pesat.
(ir/epi)

Friday, May 8, 2009

Medco Tawarkan Obligasi Berbunga 14 Persen

Jum'at, 08 Mei 2009 | 16:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Medco Energi International menerbitkan
obligasi senilai Rp 1 triliun dengan tingkat bunga tetap. Dana obligasi
itu akan digunakan untuk modal kerja dan investasi perseroan.

"Obligasi ini merupakan salah satu sumber pendanaan untuk belanja modal
dan operasional perusahaan," kata Direktur Keuangan Medco International
Cyril Noerhadi dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (8/5).

Ia memaparkan obligasi berjangka waktu tiga tahun berbunga 12,6-13,6
persen. Sedangkan seri kedua dengan jangka waktu lima tahun ditawarkan
dengan tingkat bunga 13,37-14,37 persen. "Pembayaran bunga akan
dilakukan setiap tiga bulan," katanya.

Cyril menambahkan, 30 persen emisi dana obligasi itu akan digunakan
untuk operasional. Sedangkan 70 persen sisanya akan digunakan untuk
investasi.

Ia menjelaskan setiap tahun perusahaan membutuhkan dana belanja modal
sebesar US$ 300 juta. Perusahaan memiliki lima proyek besar, termasuk
proyek gas alam cair Donggi-Senoro, yang membutuhkan total biaya US$ 1,5
miliar.

DESY PAKPAHAN

Enam Bulan Berlalu, Baru Ini 'Emas Hitam' Cetak Rekor

Kamis, 07 Mei 2009 | 22:58 WIB

TEMPO Interaktif, Houston: Harga minyak naik hampir mendekati US$ 58 per
barel pada Kamis (7/5) waktu setempat, melanjutkan penguatannya dalam
enam bulan terakhir di tengah harapan investor bahwa perekonomian global
mulai tumbuh kembali menjelang akhir tahun.

Namun para analis mengingatkan bahwa harga minyak yang lebih tinggi
bukan merefleksikan fundamental pasar namun lebih dikarenakan
bergejolaknya harga saham di lantai bursa.

Acuan harga minyak untuk pengiriman Juni naik US$ 1,58 ke level US$
57,92 per barel pada tengah hari waktu Eropa dalam perdagangan di New
York Mercantile Exchange. Sebelumnya kontrak pengiriman sempat mencapai
US$ 58,16.

Pada Rabu (6/5) kontrak pengiriman minyak naik 4,6 persen atau US$ 2,50
menjadi US$ 56,34, tingkat tertingginya sejak pertengahan November tahun
lalu. Sedangkan di London, Inggris, harga minyak Brent juga melesat US$
1,48 ke US$ 57,63 per barel di ICE Futures, Kamis ini.

Harga minyak diperdagangkan pada rentang US$ 45 hingga US$ 55 per barel
yang berarti anjlok dari rekor tertinggi yang pernah dicapai oleh "emas
hitam" pada posisi US$ 147 Juli lalu.

Menurut Francisco Blanch, kepala riset komoditas global di Bank of
America Merrill Lynch, negara-negara di seluruh dunia, yang dipimpin
oleh Amerika Serikat dan Cina, telah mengumumkan paket stimulus fiskal
yang semestinya pelan-pelan bisa memantik pertumbuhan ekonomi dan
mendorong daya beli.

"Bila kita menggairahkan perekonomian dunia, tekanan akan datang
kembali," tutur Blanch. "Jika mencetak uang yang cukup, kita berharap
orang-orang akan membeli. Namun andai uang diberikan pada dunia, mereka
akan membelanjakannya."

AP | BOBBY CHANDRA

Wednesday, May 6, 2009

Bangkit, IHSG Kembali Dekati 1.800

KRISTIANTO PURNOMO
Rabu, 6 Mei 2009 | 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saham-saham di Bursa Efek Indonesia, Rabu (6/5)
sore, berhasil mempertahankan posisi di zona hijau, sekaligus menambah
poin mendekati level psikologis 1.800.

Indeks harga saham gabungan ditutup menguat 1,48 persen atau 26,266 poin
pada 1.798,336. Saham-saham perkebunan, pertambangan, dan infrastruktur
memimpin laju indeks di jalur positif, sedangkan sektor perbankan masih
terpuruk di zona merah.

Adapun indeks Kompas100 juga bertambah 1,28 persen, indeks LQ45
meningkat 1,28 persen, serta Jakarta Islamic Index melonjak 2,43 persen.

Sebanyak 138 saham naik mendominasi perdagangan hari ini dibandingkan 48
saham turun dan 58 saham stagnan. Milai transaksi mencapai Rp 5,689
triliun dari 123.444 kali transaksi dengan volume 9,237 miliar saham.

Kejayaan Bursa Saham Amrik Terhenti

Selasa, 05 Mei 2009 | 22:10 WIB

TEMPO Interaktif, New York: Kenaikan indeks saham berturut-turut (rally)
di bursa Amerika Serikat yang mendorong indeks Standard & Poor's ditutup
di atas level 900 pada perdagangan Senin, akhirnya berhenti.

Di perdagangan Selasa (5/5) pagi, indeks industri Dow Jones turun 12,35
poin atau 0,15 persen menjadi 8.414,39. Indeks S&P 500 jatuh 0,84 persen
atau 4.36 poin ke level 902,88. Indeks komposit Nasdaq rontok 14,46 poin
atau 0,82 persen ke 1.749,10.

Pada perdagangan Senin (4/5), indeks S&P sempat naik menuju titik
tertinggi tahun ini pada level 907 atau naik 0,44 persen sejak 1 Januari
lalu. Dow Jones ditutup empat persen dibawah penutupan pada 1 Januari.

UPI | BOBBY CHANDRA

Tuesday, May 5, 2009

Aliran Modal Swasta ke Negara Berkembang Bakal Minus di 2009

Senin, 04/05/2009 17:20 WIB
Wahyu Daniel - detikFinance

Jakarta - Aliran modal swasta ke negara berkembang diperkirakan akan
terus turun bahkan bisa jadi negatif di 2009. ADB (Asian Development
Bank) diharapkan bisa menjadi solusi bagi negara berkembang dalam
mengisi aliran modal masuk terutama di tengah terjadinya capital outflow
besar-besaran akibat krisis ekonomi global.

Demikian diungkapkan oleh Dewan Gubernur ADB dari Jepang Kaoru Yosano
pada Pertemuan Tahunan Ke-42 ADB di Nusa Dua, Bali, Senin (4/5/2009).

"Dampak negatif dari krisis ekonomi global ini telah menyebabkan
keringnya likuiditas. Aliran modal swasta ke negara-negara berkembang di
Asia menurun, dari US$ 300 miliar di 2007, turun menjadi hanya US$ 100
miliar di 2008, bahkan diproyeksikan akan negatif di 2009," tuturnya.

Yosano mengatakan di tengah kondisi seperti ini, ADB harus mengambil
peranan dalam menutup pembalikan dana dari negara berkembang yang
terjadi dengan sangat brutal.

Dikatakan oleh Yosano, sejak tahun 2003 Asia telah menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi dunia dimana Asia berperan penting dalam menarik
pertumbuhan ekonomi.

"Asia Pasifik berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi 8% selama lima tahun
sejak 2003, dan meraih rekor tertinggi sebesar 9,5% di 2007. Dan selama
itu kawasan ini berhasil memberantas kemiskinan," katanya.

Namun dengan hadangan krisis ekonomi yang terjad, pertumbuhan ekonomi di
kawasan ini jatuh menjadi 6,3% di 2008 dan akan terus turun menjadi 3,4%
di 2009.

(dnl/lih)

Monday, May 4, 2009

Transaksi Ramai, IHSG Naik Tinggi

Irna Gustia - detikFinance

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan kenaikan yang
tinggi di awal pekan ini. Masuknya dana asing dan kenaikan bursa saham
regional mendongkrak kenaikan IHSG. Saham grup Bakrie memimpin kenaikan
IHSG.

Investor asing melihat pasar modal Indonesia masih menjanjikan dan tidak
terkena sentimen flu babi. Kondisi bullish IHSG ini karena sentimen
positif pencapaian deflasi di bulan April. Penguatan IHSG ikut memacu
rupiah yang kini makin sehat.

Deflasi April sebesar 0,31% diperkirakan akan membuat BI memangkas BI
Rate 25 basis poin menjadi 7,25% pada rapat dewan gubernur BI pada
Selasa besok (5/5/2009).

Pencapaian deflasi ini bisa memperpanjang rally karena pasar nyaman
dengan inflasi tahunan pada April sebesar 7,31% yang lebih rendah dari
ekspektasi pasar.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (4/5/2009) IHSG menguat 58,565
poin (3,39%) menjadi 1.788,147. Pada sesi satu IHSG naik tajam hingga
52,035 poin (3,01%) menjadi 1.781,617.

Indeks LQ-45 naik 11,795 poin (3,44%) menjadi 354,578 dan Jakarta
Islamic Index (JII) naik 9,929 poin (3,57%) menjadi 288,004.

Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 133.381 kali,
dengan volume 11,180 miliar unit saham, senilai Rp 6,119 triliun.
Sebanyak 154 saham naik, 35 saham turun dan 60 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya antara lain, Bumi Resources (BUMI) naik
Rp 130 menjadi Rp 1.650, Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) naik Rp 60
menjadi Rp 620, Darma Henwa (DEWA) naik Rp 12 menjadi Rp 139, Bakrie &
Brothers (BNBR) naik Rp 1 menjadi Rp 84, Perusahaan Gas Negara (PGAS)
naik Rp 75 menjadi Rp 2.575, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp
600 menjadi Rp 9.750 dan Telkom (TLKM) naik Rp 200 menjadi Rp 7.950.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain, Bank Niaga (BNGA)
turun Rp 20 menjadi Rp 750, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turun Rp
150 menjadi Rp 5.650 dan Bayan Resources (BYAN) turun Rp 50 menjadi Rp
3.100.

Sementara bursa saham Asia pada hari ini kebanyakan menguat seperti
KOSPI naik 3,29%, Shanghai naik 3,32%, STI Singapura naik 5,55%, Hang
Seng naik 5,54% dan Taiwan naik 5,64%.

(ir/qom)
*Komentar : Saayngnya tdak ada informasi besarnya dana asing yang masuk
berapa persen dari keseluruhan. Rasanya penasaran juga dengan uang panas.*

Rupiah dan IHSG Tambah Kuat

Senin, 04/05/2009 12:12 WIB
Sesi Siang
Irna Gustia - detikFinance

Jakarta - Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju di
jalur penguatan. Pasar finansial dalam negeri semarak oleh masuknya dana
asing dan ikut terbawa kenaikan bursa saham regional. Saham grup Bakrie
memimpin kenaikan IHSG.

Investor asing melihat pasar modal Indonesia masih menjanjikan dan tidak
terkena sentimen flu babi. Kondisi bullish IHSG ini karena sentimen
positif pencapaian deflasi di bulan April. Penguatan IHSG ikut memacu
rupiah yang kini makin sehat.

Deflasi April sebesar 0,31% diperkirakan akan membuat BI memangkas BI
Rate 25 basis poin menjadi 7,25% pada rapat dewan gubernur BI pada
Selasa besok (5/5/2009).

Pencapaian deflasi ini bisa memperpanjang rally karena pasar nyaman
dengan inflasi tahunan pada April sebesar 7,31% yang lebih rendah dari
ekspektasi pasar.

Pada penutupan perdagangan saham sesi satu, Senin (4/5/2009) IHSG
menguat tajam hingga 52,035 poin (3,01%) menjadi 1.781,617. Sedangkan
rupiah pada perdagangan valas pukul 12.00 WIB menguat 135 poin menjadi
10.510 per dolar AS.

Perdagangan saham sesi siang mencatat transaksi sebanyak 72.844 kali,
dengan volume 5,862 miliar unit saham, senilai Rp 3,185 triliun.
Sebanyak 135 saham naik, 30 saham turun dan 49 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya antara lain, Bumi Resources (BUMI) naik
Rp 90 menjadi Rp 1.610, Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) naik Rp 40
menjadi Rp 600, Bakrie & Brothers (BNBR) naik Rp 2 menjadi Rp 85,
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 650 menjadi Rp 9.800 dan
Telkom (TLKM) naik Rp 200 menjadi Rp 7.950.

Sementara bursa saham Asia pada sesi siang ini kebanyakan menguat
seperti KOSPI naik 1,59%, Shanghai naik 2,28%, STI Singapura naik 3,77%
dan Taiwan naik 3,8%.

(ir/lih)

Friday, May 1, 2009

Laba Adaro Melejit 9179,21%

Jumat, 01/05/2009 18:28 WIB
Triwulan I-2009
Indro Bagus SU - detikFinance


Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan pertumbuhan laba bersih signifikan di triwulan I-2009, sebesar 9179,21% menjadi Rp 1,145 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan kerugian sebesar Rp 12,478 miliar.

Demikian disampaikan perseroan dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Jumat (1/5/2009).

Pada pos pendapatan perseroan membukukan angka sebesar Rp 6,532 triliun, naik 91,38% dari periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp 3,413 triliun. Perseroan memproduksi batubara sebanyak 9,034 juta ton di triwulan I-2009, naik 8% dibanding periode yang sama tahun 2008 sebanyak 8,374 juta ton.

Kendati produksi meningkat, namun penjualan batubara ADRO turun 7% menjadi sebanyak 8,729 juta ton di triwulan I-2009. Pada periode yang sama tahun 2008, perseroan menjual sebanyak 9,407 juta ton. Beban pokok pendapatan dibukukan sebesar Rp 3,703 triliun, naik 39,05% dari sebelumnya Rp 2,663 triliun.

Laba kotor dibukukan sebesar Rp 2,829 triliun, naik 276,9% dari sebelumnya Rp 750,583 miliar. Beban operasional dibukukan sebesar Rp 382,902 miliar, meningkat 542,55% dari sebelumnya Rp 59,591 miliar.

Laba usaha triwulan I-2009 sebesar Rp 2,446 triliun, naik 253,98% dibanding periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp 690,992 miliar. Pos beban lain-lain, perseroan membukukan angka sebesar Rp 277,267 miliar, naik 150,43% dari sebelumnya Rp 110,714 miliar.

Laba sebelum pajak sebesar Rp 2,169 triliun, naik 273,78% dibanding sebelumnya Rp 580,278 miliar. Setelah dikurangi pos-pos lainnya, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,145 triliun, naik drastis sebesar 9179,21% dibanding tahun sebelumnya perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 12,478 miliar.
(dro/qom)

Komentar : Dari laba 1145 triliun rupiah itu berapa banyak yang digunakan untuk merecovery lingkungan akibat pertambangan ya?

Wednesday, April 29, 2009

HOT MONEY, Betapa Kami Rindu tapi Dendam Padamu

Artikel ini sebenarnya merupakan hasil pembicaraan beberapa member PortalReksadana yang sepertinya sayang kalo tidak dibagi ke khalayak umum. Kali ini Passion4U mau mendongeng tentang kisah sekumpulan dana yang biasa diberi gelar “Hot Money”

Seperti yang kita ketahui, sebelum krisis subprime mortgage melanda dunia, pergerakan bursa kita banyak dipengaruhi oleh Hot Money, sejarah mencatat pergerakan bursa kita dahulu dipengaruhi 70% dari pergerakan Hot Money ini (para pemain saham di Indonesia menjulukinya sebagai “Bandar”, julukan lebih intelek diberikan oleh William O’ Neil yaitu “Institutional Sponsorship”). Saat badai subprime mortgage datang, hot money ini berebutan keluar dari Indonesia yang mengakibatkan bursa kita didera penjualan habis-habisan yang membuat IHSG kita pingsan dan turun sampai lebih dari 60 %. Saat itu bursa kita seperti kehilangan darahnya karena volume perdagangan yang tiba-tiba tipis (Dari rata-rata transaksi 4 T, menjadi hanya beberapa ratus miliar per hari).

Saat ini, walaupun secara fundamental ekonomi dunia masih belum pulih dari resesi, sepertinya para hot money sudah mulai masuk kembali ke bursa kita … Bagaimana kita bisa tahu kalo Hot Money ini sudah kembali berhamburan masuk ke sini. Mari kita perhatikan beberapa data berikut ini :
Grafik dibawah ini adalah grafik harian Rupiah vs USD, kita bisa melihat dengan jelas bahwa terjadi penguatan rupiah yang cukup significant. Dari level 12.000-an pada pertengahan Maret 2009 menjadi di bawah 11.000 pada pertengahan bulan April 2009. Sebuah penguatan yang cukup fantastis.

 

 

Pertanyaan selanjutnya adalah “kenapa asing giat membeli Rupiah dan menjual Dollar-nya ?” Mungkin ada beberapa penjelasan mulai dari alasan yang berbau fundamental sampai dikaitkan dengan situasi politik pasca pemilu legislative. Tapi saya tidak tertarik membahas hal itu, pertanyaan yang lebih relevan bagi seorang investor adalah “Dipakai untuk apa Rupiah yang dibeli tersebut”.

Believe it or not … Rupiah yang diborong itu bukan dipake untuk beli es cendol … tapi buat memborong instrument investasi kita yaitu SUN dan saham di bursa kita. Data yang dipublish harian Kontan beberapa waktu yang lalu menunjukkan bahwa asing mulai mengakumulasi saham di bursa kita. Kapan akumulasi itu mulai dilakukan … Anda boleh percaya boleh tidak … tapi data menunjukkan proses akumulasi yang masif mulai dilakukan sejak pertengahan Maret 2009, tepat saat rupiah juga mulai menguat.

 

 

Hasil dari aksi borong Hot Money itu terlihat jelas dalam pergerakan IHSG di bursa kita, bursa kita juga menunjukkan trend penguatan tepat saat asing mulai berbelanja (sekitar pertengahan maret sampai saat ini). Lihat grafik di bawah ini. Dan bila anda seorang pemerhati TA seperti saya (walaupun anda cuma memakai tools TA sederhana yang gratis : Moving Average di Yahoo Finance), tentunya anda sedang bersorak atas signal buy yang telah diberikan TA pada pertengahan Maret yang lalu … hehehe

 

 

Tidak ada yang tahu dengan pasti alasan Hot Money mulai datang kembali kemari dan berapa lama mereka akan singgah, tapi yang jelas kita patut berterima kasih pada Hot Money, karena dengan adanya Hot Money kita dapat mulai lagi merasakan gain di reksadana atau saham kita. Yang harus kita waspadai di masa depan adalah perilaku dan gerak gerik dari Hot Money, karena Hot Money punya pengaruh yang lumayan pada nasib IHSG kita, kita harus pasang mata dan telinga untuk mengawasi pergerakan mereka. Mulailah bersikap waspada saat mereka mulai menunjukkan gejala “Pulang Kampung” lagi. Begitulah nasib Hot Money, saat bursa naik dia dielu-elukan sebagai pahlawan, sedangkan saat bursa jatuh dia dicaci maki sebagai penyebab kerugian banyak pihak. Hot Money, betapa kami rindu dan dendam padamu.

DISCLAIMER : Artikel ini merupakan pendapat pribadi dari seorang newbie bernama Passion4U, namanya juga masih newbie tentunya banyak kekurangan di sana sini. Artikel ini bukan anjuran untuk membeli atau tidak membeli instrument investasi. Dalam melalukan keputusan investasi, investor melakukan analisa dan penilaian secara independent.

Sumber : http://portalreksadana.com/node/372

Komentar : Artikel yang bagus.  Sebenarnya gimana sih caranya supaya ihsg tidak terlalu dipengaruhi hot money ini.  Apa rakyat Indonesia harus lebih banyak lagi yang main saham sehingga  dana asingnya tidak terlalu berperan lagi atau bagaimana.  Kalau gerakan IHSG terlalu banyak dipengaruhi hot money ini, dan juga segelintir investor yang sangat berkuasa, apa bursa saham indonesia dapat digunakan sebagai indikator perekonomian negara beberapa bulan kedepan?