Economy Okezone

Wednesday, April 29, 2009

HOT MONEY, Betapa Kami Rindu tapi Dendam Padamu

Artikel ini sebenarnya merupakan hasil pembicaraan beberapa member PortalReksadana yang sepertinya sayang kalo tidak dibagi ke khalayak umum. Kali ini Passion4U mau mendongeng tentang kisah sekumpulan dana yang biasa diberi gelar “Hot Money”

Seperti yang kita ketahui, sebelum krisis subprime mortgage melanda dunia, pergerakan bursa kita banyak dipengaruhi oleh Hot Money, sejarah mencatat pergerakan bursa kita dahulu dipengaruhi 70% dari pergerakan Hot Money ini (para pemain saham di Indonesia menjulukinya sebagai “Bandar”, julukan lebih intelek diberikan oleh William O’ Neil yaitu “Institutional Sponsorship”). Saat badai subprime mortgage datang, hot money ini berebutan keluar dari Indonesia yang mengakibatkan bursa kita didera penjualan habis-habisan yang membuat IHSG kita pingsan dan turun sampai lebih dari 60 %. Saat itu bursa kita seperti kehilangan darahnya karena volume perdagangan yang tiba-tiba tipis (Dari rata-rata transaksi 4 T, menjadi hanya beberapa ratus miliar per hari).

Saat ini, walaupun secara fundamental ekonomi dunia masih belum pulih dari resesi, sepertinya para hot money sudah mulai masuk kembali ke bursa kita … Bagaimana kita bisa tahu kalo Hot Money ini sudah kembali berhamburan masuk ke sini. Mari kita perhatikan beberapa data berikut ini :
Grafik dibawah ini adalah grafik harian Rupiah vs USD, kita bisa melihat dengan jelas bahwa terjadi penguatan rupiah yang cukup significant. Dari level 12.000-an pada pertengahan Maret 2009 menjadi di bawah 11.000 pada pertengahan bulan April 2009. Sebuah penguatan yang cukup fantastis.

 

 

Pertanyaan selanjutnya adalah “kenapa asing giat membeli Rupiah dan menjual Dollar-nya ?” Mungkin ada beberapa penjelasan mulai dari alasan yang berbau fundamental sampai dikaitkan dengan situasi politik pasca pemilu legislative. Tapi saya tidak tertarik membahas hal itu, pertanyaan yang lebih relevan bagi seorang investor adalah “Dipakai untuk apa Rupiah yang dibeli tersebut”.

Believe it or not … Rupiah yang diborong itu bukan dipake untuk beli es cendol … tapi buat memborong instrument investasi kita yaitu SUN dan saham di bursa kita. Data yang dipublish harian Kontan beberapa waktu yang lalu menunjukkan bahwa asing mulai mengakumulasi saham di bursa kita. Kapan akumulasi itu mulai dilakukan … Anda boleh percaya boleh tidak … tapi data menunjukkan proses akumulasi yang masif mulai dilakukan sejak pertengahan Maret 2009, tepat saat rupiah juga mulai menguat.

 

 

Hasil dari aksi borong Hot Money itu terlihat jelas dalam pergerakan IHSG di bursa kita, bursa kita juga menunjukkan trend penguatan tepat saat asing mulai berbelanja (sekitar pertengahan maret sampai saat ini). Lihat grafik di bawah ini. Dan bila anda seorang pemerhati TA seperti saya (walaupun anda cuma memakai tools TA sederhana yang gratis : Moving Average di Yahoo Finance), tentunya anda sedang bersorak atas signal buy yang telah diberikan TA pada pertengahan Maret yang lalu … hehehe

 

 

Tidak ada yang tahu dengan pasti alasan Hot Money mulai datang kembali kemari dan berapa lama mereka akan singgah, tapi yang jelas kita patut berterima kasih pada Hot Money, karena dengan adanya Hot Money kita dapat mulai lagi merasakan gain di reksadana atau saham kita. Yang harus kita waspadai di masa depan adalah perilaku dan gerak gerik dari Hot Money, karena Hot Money punya pengaruh yang lumayan pada nasib IHSG kita, kita harus pasang mata dan telinga untuk mengawasi pergerakan mereka. Mulailah bersikap waspada saat mereka mulai menunjukkan gejala “Pulang Kampung” lagi. Begitulah nasib Hot Money, saat bursa naik dia dielu-elukan sebagai pahlawan, sedangkan saat bursa jatuh dia dicaci maki sebagai penyebab kerugian banyak pihak. Hot Money, betapa kami rindu dan dendam padamu.

DISCLAIMER : Artikel ini merupakan pendapat pribadi dari seorang newbie bernama Passion4U, namanya juga masih newbie tentunya banyak kekurangan di sana sini. Artikel ini bukan anjuran untuk membeli atau tidak membeli instrument investasi. Dalam melalukan keputusan investasi, investor melakukan analisa dan penilaian secara independent.

Sumber : http://portalreksadana.com/node/372

Komentar : Artikel yang bagus.  Sebenarnya gimana sih caranya supaya ihsg tidak terlalu dipengaruhi hot money ini.  Apa rakyat Indonesia harus lebih banyak lagi yang main saham sehingga  dana asingnya tidak terlalu berperan lagi atau bagaimana.  Kalau gerakan IHSG terlalu banyak dipengaruhi hot money ini, dan juga segelintir investor yang sangat berkuasa, apa bursa saham indonesia dapat digunakan sebagai indikator perekonomian negara beberapa bulan kedepan?

Tuesday, April 28, 2009

Bursa Regional Merah, IHSG Mampu Menguat Tipis

JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau
berhasil mempertahankan penguatannya, kendati tipis bila dibandingkan
dengan kondisi di sesi pertama. Walaupun pergerakan kawasan bursa di
kawasan regional malah masuk dalam jalur merah.

Dua isu besar yang menjadi bulan-bulanan sejumlah media baik Tanah Air,
tentunya berimbas bagi pergerakan bursa. Dua isu tersebut, yakni
mewabahnya flu babi, serta politik tentang koalisi calon wapres dan
cawapres RI.

Indeks saham pada perdagangan Selasa (28/4/2009) pun ditutup menguat
19,834 poin atau naik 1,26 persen ke level 1.595,915.

"Sejumlah investor masih cemas terhadap berita flu babi. Jika, flu
tersebut sampai di Amerika Serikat, ini dapat memperlambat recovery
perekonomian. Bahkan, tadi malam indeks di Wall Street ditutup melemah
di tengah spekulasi wabah flu babi ini," ungkap Research Analyst
Reliance Securities Gina Novrina Nasution, saat berbincang dengan
okezone, di Jakarta, Senin (28/4/2009).

Dia menambahkan, masalah politik tentang koalisi calon wapres dan
cawapres juga membuat investor cenderung wait and see terlebih dahulu.

"Saham-saham Bakrie terkait dengan saham berbasis komoditas juga
terimbas, karena sejalan dengan harga komoditas yang melemah, yang salah
satunya karena dolar melemah terhadap yen," ujarnya.

Adapun saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguasai value IHSG mencapai
637,575 miliar atau menguasai 20,68 persen perdagangan pasar hari ini.
Disusul kemudian, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang
menguasai value mencapai 7,59 persen.

Indeks Nikkei 255 melemah sebesar 232,57 poin atau melemah 2,67 persen
ke posisi 8.686,44 dan indeks Shanghai Composite di China juga turun
tipis 3,91 poin ke posisi 2.401,44.

Sementara itu indeks Hang Seng anjlok 285,31 poin ke posisi 14.555,11,
indeks Straits Times Singapura juga melemah 16,13 poin ke level
1.802,48, dan Indeks Seoul Composite China melemah 39,59 poin ke level
1.300,24.

Hanya indeks LQ45 yang tercatat menguat 4,790 poin ke posisi 315,209 dan
Jakarta Islamic Indeks (JII) juga naik 4,226 poin ke posisi 259,776.

Nilai perdagangan ditutup sebanyak 7,611 miliar lembar saham senilai
Rp3,083 triliun. Sedangkan total frekuensi mencapai 75.127 kali
transaksi. Sebanyak 52 saham menguat, 59 saham melemah, dan 60 saham
terpantau stagnan.

Saham-saham yang ditutup menguat atau top gainer, antara lain PT Delta
Djakarta Tbk (DLTA) naik Rp6.000 ke posisi Rp39.500, PT Aqua Golden
Mississipi Tbk (AQUA) naik Rp3.000 ke posisi Rp138.000, PT Adira
Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) naik Rp800 ke posisi Rp4.000, dan PT
Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp500 ke posisi Rp14.200.

Saham-saham yang ditutup melemah atau top loser, antara lain PT
Indomobil Sukses IntI Tbk (IMAS) turun Rp200 ke posisi Rp700, PT
Samudera Indonesia Tbk (SMDR) turun Rp200 ke posisi Rp3.800, dan PT
Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp200 ke posisi Rp15.500. (ade)

<b>Komentar : Saat banyak bursa drop gara-gara isu flu babi, Jakarta
Islamic Index malah naik banyak. Apa ini karena Islam mengharamkan
daging babi ya?</b>

Monday, April 27, 2009

Investor Masih "Wait and See" Suhu Politik

KOMPAS/ALIF ICHWAN
Senin, 27 April 2009 | 04:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan politik Indonesia masih menjadi
perhatian para pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia, pekan ini.

Pergerakan saham diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain angka inflasi bulanan, kemudian sidang FOMC Federal Reserve
pada 30 April. "Selain itu, laporan kinerja kuartal pertama tahun 2009
juga akan menjadi fokus perhatian investor," sebut Analis Riset Panin
Sekuritas Purwoko Sartono.

Secara teknikal, menurutnya, dari weekly chart dapat dilihat IHSG
ditutup diatas upper Bollinger band. "Volume yang lebih rendah juga
mengindikasikan investor melakukan pola wait and see terhadap
perkembangan politik dan ekonomi makro lebih lanjut," " ujarnya.

Sepanjang pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan melemah 2,66 persen
pada 1.591,34. Aksi profit taking menerpa indeks menyusul sentimen
negatif dari politik dalam negeri dimana dua partai sentral yang
menguasai pemerintahan saat ini memutuskan untuk tidak berkoalisi pada
pemerintahan mendatang.

Menurut dia, pasar memandang meningkatnya tensi politik berpotensi
menganggu kestabilan nasional. "Selain itu, banyak pelaku pasar yang
juga menilai bahwa koalisi antara Partai Golkar dan SBY/Partai Demokrat
merupakan komposisi paling ideal pada pemerintahan mendatang," ungkapnya.

Nilai tukar rupiah juga terlihat bergerak cenderung melemah pada pekan
lalu. Tekanan jual terlihat melanda saham-saham grup Bakrie yang sepekan
sebelumnya menikmati kenaikan signifikan. Sementara dari eksternal,
bursa regional juga masih menanti hasil stress test terhadap sektor
perbankan di AS. Indeks Dow Jones terlihat bergerak relatif stabil di
kisaran 7.900-8.000.

Adapun kisaran support-resistance pekan ini adalah 1.560-1.648.

EDJ

Sunday, April 26, 2009

Lippo General Insurance Bagi Dividen Rp20/Saham

Minggu, 26 April 2009 - 17:46 wib

JAKARTA - PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) sepakat membagikan
dividen sebesar Rp20 per saham setelah emiten yang bergerak di bidang
asuransi ini berhasil membukukan laba bersih untuk tahun keuangan 2008
sebesar Rp12 miliar.

"LippoInsurance membukukan laba bersih hingga tahun 2008 sebesar
Rp12.094.053.278. Pihak perusahaan juga sepakat membagikan dividen
sebesar 24,8 persen dari laba bersihnya," kata Ivan Setiawan Budiono,
Presiden Direktur PT Lippo General Insurance Tbk selepas RUPST di
Jakarta akhir pekan lalu.

Hingga akhir 2008, LPGI juga berhasil meningkatkan underwriting sebesar
92,8 persen dari Rp16,01 miliar di tahun 2007 menjadi Rp30,85 miliar di
tahun 2008. "Kita menargetkan pertumbuhan premi bruto asuransi lebih
dari 5 persen di tahun ini," tambahnya.

Sementara risk based capital (RBC)-nya hingga akhir 2008 mencapai 400
persen atau jauh di atas patokan minimal pemerintah Indonesia yakni 120
persen. Hal ini menunjukkan perusahaan asuransi tersebut merupakan
perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik.

Lanjut Ivan, tinggi RBC menunjukkan besarnya kekuatan perusahaan
asuransi untuk membayarkan klaimnya secara serentak. "Semakin besar RBC
perusahaan asuransi maka perusahaan tersebut semakin baik. Kita berupaya
secepatnya membayarkan klaim dari pelanggan," janjinya.

Saat ini, LPGI bergerak di produk retail yang dikembangkan sesuai
kebutuhan nasabahnya. Ada lima produk utama yang dikeluarkan sejak tahun
lalu secara soft launching yaitu home care (perlindungan asuransi
rumah), commercial care (ruko), personal accident (kecelakaan), motor
vehicle (motor gede, sepeda motor, mobil), health care (rawat inap).

"Kita fokus pada end user karena produk kita merupakan produk retail.
Tahun ini kita akan ekspansi secara serius baik meningkatkan jumlah
nasabah maupun total asetnya," ungkap Agus Benjamin, Chief Commercial
Officer PT Lippo General Insurance Tbk.

Hingga akhir 2008, jumlah nasabah LPGI sekira 100.000 nasabah. Total
aset untuk produk retailnya sekira Rp20 miliar. Sedangkan total aset
korporat sekira Rp200 miliar.

"Tahun ini kita menargetkan pertumbuhan 5-10 persen dari jumlah
nasabah," tambahnya. (Didik Purwanto/Koran SI/mbs)

Forum G7 Perkirakan Krisis Global Bakal Berakhir

Sabtu, 25 April 2009 - 17:59 wib
Ade Hapsari Lestarini - Okezone

WASHINGTON - Para Menteri keuangan dari forum G7 mengungkapkan bahwa
krisis ekonomi global kemungkinan bisa dilewati walaupun penyembuhannya
belum bisa dipastikan. Mereka pun berkomitmen untuk perusahaan keuangan
besar menjadi lebih bergairah lagi.

"Pada dasarnya kita banyak didukung, tapi kita akan memperbaiki
kesalahan tersebut untuk menutupi krisis yang terjadi dan pada akhirnya
kita harus keluar dari kegelapan akibat krisis ini," ujar Menkeu AS
Timothy Geithner, dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters,
Sabtu (25/4/2009).

Dalam forum para Menteri Keuangan dan para pejabat bank sentral tersebut
diputuskan bahwa aktivitas ekonomi seharusnya sudah bisa pulih pada
tahun ini. Bagaimanapun juga, outlook perekonomian memang terlihat lemah
dan masih ada risiko kalau ekonomi global masih terpuruk.

"Data terakhir menyarankan bahwa kemunduran ekonomi dunia telah melambat
dan beberapa sinyal menunjukkan hal itu. Tapi kami akan terus bertindak
untuk mengatasi krisis global ini," tegasnya.

Perkiraan ini tak seburuk yang dipikirkan para pejabat keuangan seperti
yang telah diprediksikan pada Februari lalu, ketika mereka
memperingatkan bahwa akan ada penurunan ekonomi yang dahsyat pada 2009
ini. (ade)

Saturday, April 25, 2009

Pendapatan per Saham Boeing Turun 47

Jum'at, 24 April 2009 - 20:21 wib
Nurfajri Budi Nugroho - Okezone

JAKARTA - Produsen pesawat udara Boeing melaporkan pendapatan per
sahamnya pada kuartal pertama 2009 turun 47 persen menjadi USD0,86
akibat koreksi sebesar USD0,38 dolar per saham.

Penurunan disebabkan tertundanya produksi pesawat lorong ganda serta
rendahnya prediksi kenaikan harga pengiriman pesawat komersil.

Selain dampak pelemahan pasar pesawat komersil, hasil yang baik dalam
program Sistem Pertahanan Terpadu (Intergrated Defense Systems) dan
Pesawat Angkut Komersial (Commercial Airplanes) telah memperkuat hasil
kuartal pertama ini. Kinerja kuartal pertama juga turut dipengaruhi
hasil yang kurang memuaskan di divisi kedirgantaraan, serta tingginya
biaya pengembangan dan riset.

"Krisis ekonomi global yang berkepanjangan membawa tantangan baru dalam
pasar pesawat komersil," jelas Chairman, President, dan Chief Executive
Officer Boeing Jim McNerney dalam keterangan tertulis yang dikirimkan
kepada okezone, Jumat (24/4/2009).

"Kami percaya bahwa kami berada dalam posisi yang lebih baik dibanding
kebanyakan perusahaan lain dalam menghadapi tekanan ekonomi yang terus
berlanjut ini," tambahnya.

Perusahaan, menurut McNerney, akan melakukan tindakan yang dibutuhkan
untuk menjaga kekokohan keuangan serta kemampuan berinvestasi dan
bertumbuh secara jangka panjang.

"Kinerja di sebagian besar program-program kami tetap memuaskan, dan
kami terus memperlihatkan kemajuan dalam program 787 maupun program
lainnya," urai dia.

Penghasilan kuartal pertama Boeing meningkat 3 persen menjadi USD16,5
miliar sementara arus kas operasional tercatat sebesar USD0,2 miliar
yang mencerminkan investasi berkesinambungan dan rendahnya uang muka
pemesanan pesawat komersial.

Boeing menurunkan arahan penghasilan per saham untuk tahun 2009 antara
USD4,70 dan USD5 yang utamanya disebabkan oleh prediksi terhambatnya
laju kenaikan harga.

Jumlah piutang Boeing pada akhir kuartal pertama ini adalah sebesar
USD339 miliar, atau turun 4 persen. Hal ini disebabkan tertutupnya
piutang melalui pendapatan, prediksi terhambatnya laju kenaikan harga,
serta adanya pemesanan baru untuk C-17 di IDS yang mampu menutupi
sebagian kerugian akibat pembatalan pemesanan 787. (jri)

Friday, April 24, 2009

8 Investasi Galangan Kapal Siap Terealisasi di 2009

Jumat, 24/04/2009 09:05 WIB
Suhendra - detikFinance

Jakarta - Sejumlah 8 rencana investasi bidang galangan kapal siap
direalisasikan pada tahun 2009. Nilai investasinya diperkirakan mampu
menelan dana hingga US$ 200 juta.

"Dalam investasi galangan kapal, satu perusahaan perlu dana US$ 25
juta," kata Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai
Indonesia (Iperlindo) Harsusanto dalam acara seminar galangan kapal,
Kamis (23/4/2009).

Dari kedelapan investor tersebut, semuanya investor asing. Sebanyak lima
perusahaan diantaranya sudah memasuki tahap pembicaraan, termasuk dengan
pengembangan kerjasama oleh pengusaha lokal.

Di antara yang menjajaki kerjasama dengan perusahaan lokal antara lain
Malaysia, Korea, Italia dan China. Contohnya adalah investor Korea yang
sudah menjajaki kerjasama dengan PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari.

"Kapasitas produksi yang sudah mampu diproduksi di dalam negeri berkisar
30.000 dwt hingga 85.000 dwt," imbuhnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Industri Alat Transporrtasi dan
Telematika Departemen Perindustrian Budi Dharmadi mengakui ada beberapa
perusahaan lokal yang telah menjalin joint venture dengan para investor
luar negeri untuk pengembangan galangan kapal.

"Setidaknya, ada empat perusahaan dalam negeri yang saya ketahui mereka
ber-partner dengan Korea," ucapnya.

(hen/lih)

Investor Awasi Dampak Matinya Perdagangan BEI

Jum'at, 24 April 2009 - 08:06 wib
Widi Agustian - Okezone

JAKARTA - Akibat dampak dari sistem perdagangan BEI JATS-NextG yang
sempat terhenti pada perdagangan di sesi II kemarin, diperkirakan akan
memberikan imbas kepada indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks saham
diperkirakan akan mengalami pelemahan.

"Isu sistem (akan memberikan sentimen negatif), mau tidak mau orang akan
bertanya-tanya ada apa," ujar analis pasar modal dari PT Mega Capital
Indonesia Felix Sindhunata saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/4/2009)
malam.

Karena itu, menurut Felix, IHSG akan berada di kisaran 1.565-1.625 pada
perdagangan hari ini. Kendati demikian, dia menuturkan sebenarnya
penghentian perdagangan tersebut tidak akan menjadi sesuatu yang
mengguncang pasar saham jika pihak otoritas BEI dapat menjelaskan hal
tersebut dengan baik.

"Itu hal yang biasa, indeks Nikkei di Jepang juga pernah seperti itu
karena kebanyakan transaksi. Tapi di kondisi yang seperti ini, akan
membuat market cenderung profit taking terhadap saham yang dimilikinya.
Apalagi IHSG belakangan rebound," jelasnya.

Hal ini, lanjutnya diperparah lagi dengan kondisi politik yang semakin
tidak jelas menjadi sentimen negatif. Pasalnya ketika Partai Demokrat
menang, diharapkan SBY dapat bersanding kembali dengan JK. Tetapi
nampaknya tidak seperti itu.

"Peta politik sekarang ini menjadi tidak jelas. Investor masih
meraba-raba ini (politik) akan menjadi seperti apa," imbuhnya.

Meskipun demikian, sebenarnya secara regional dan global, market sangat
terbentu dengan penguatan indeks dari bursa di Asia. "Tapi jika tidak
hal yang luar biasa terjadi pada indeks di AS, maka IHSG akan tetap
melemah," paparnya.

Menurutnya, dengan kondisi yang seperti ini saat ini, sangat baik untuk
investor mengoleksi saham untuk jangka panjang. Dalam jangka pendek,
situasi seperti ini dinilai cukip berbahaya.

Untuk informasi, IHSG pada perdagangan kemarin, Kamis (24/4/2009)
ditutup di level 1.592 atau mengalami penurunan sebanyak 22,5 basis poin
atau setara dengan 1,935 persen. (rhs)

BEI Putuskan Sanksi Trimegah Jumat Pagi

Kamis, 23/04/2009 20:08 WIB
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan akan memberikan
keputusan sanksi kepada PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) pada Jumat
(24/4/2009) pagi. BEI belum bisa memastikan apakah Trimegah diizinkan
menggunakan fasilitas remote trading pada perdagangan besok.

"Keputusan sanksi pada Trimegah akan diputuskan besok pagi," ujar
Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan BEI, M.S.
Sembiring dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (23/4/2009).

Sembiring memastikan, Trimegah akan menerima sanksi lantaran gangguan
sistem internal Trimegah telah menyebabkan gangguan sistemik pada
seluruh sistem perdagangan BEI.

"Tentu BEI akan memberikan teguran keras kepada Trimegah. Bentuknya bisa
berupa sanksi suspensi atau lainnya," ujar Sembiring.

BEI juga sedang melakukan audit atas sistem internal Trimegah. Menurut
Sembiring, jika BEI menilai sistem internal Trimegah belum siap
menjalankan remote trading, maka BEI akan mematikan fasilitas remote
trading Trimegah pada perdagangan Jumat.

"Kami akan melakukan audit atas sistem Trimegah. Jika BEI menilai belum
cukup baik, maka Trimegah besok tidak bisa menggunakan fasilitas remote
trading," ujar Sembiring.

Sementara ketika dikonfirmasi, Direktur Trimegah Rosinu menyatakan
Trimegah sudah melakukan upgrade atas sistem perdagangan internal di
kantor cabang mereka yang bermasalah di Medan, Sumatera bagian Utara.

"Sistem di kantor cabang yang ada gangguan sudah kami upgrade dengan
sistem yang terbaru. Jadi seharusnya remote trading kami sudah bisa
berjalan besok," ujar Rosinu saat dihubungi detikFinance.(dro/lih)

Penjualan Otomotif Dunia Jeblok

Jum'at, 24 April 2009 | 00:09 WIB

*TEMPO /Interaktif/*, *Londo*n: Hampir semua produsen mobil terkemuda
dunia mengakui anjloknya penjualan produk mereka pada kuartal pertama
2009. Fiat, produsen mobil asal Italia, telah mengumumkan rugi hingga
535 juta dolar akibat anjloknya penjualan.

Kerugian ini merupakan yang pertama kali dalam kurun waktu empat tahun
terakhir. Untuk menyiasati kemungkinan terus anjloknya penjualan, Sergio
Marchionne, bos Fiat, menyatakan niatnya untuk bekerjasama dengan
Chrysler dari Amerika Serikat.

Dari Korea, Hyundai menyatakan keuntungan bersih perusahaan pada kuartal
pertama tahun inimerosot 43% menjadi 225 miliar won atau setara dengan
$167,4 juta akibat lesunya penjualan. Produsen mobil terbesar dunia,
Toyota, pun menyatakan hanya mampu menjual 27 persen dari kendaraan yang
diproduksinya.

*BBC | SUDRAJAT*

Thursday, April 23, 2009

BEI Tambah Kapasitas Trading Jadi 1 Juta/Hari

Kamis, 23 April 2009 - 19:51 wib

Widi Agustian - Okezone

JAKARTA - Kapasitas trading yang dimiliki Bursa Efek Indonesia (BEI)
saat ini dinilai sudah besar. Bahkan, dengan adanya kejadian ini,
kapasitas tersebut telah ditambah menjadi satu juta even per hari.

"Hanya saja jika dilakukan penambahan maka akan berdampak terhadap
kecepatan, yakni adanya trade off yang menyebabkan perlambatan
transaksi," jelas Direktur Ekuitas, Perdagangan, Riset, dan Pengembangan
Bisnis BEI MS Sembiring, dalam konferensi pers di kantornya, di Gedung
BEI, Jakarta, Kamis (23/4/2009).

Sementara itu, Direktur Pencatatan Eddy Sugito menambahkan bahwa
terhentinya sistem perdagangan BEI, JATS-NexG seharusnya tidak terjadi
dalam kondisi normal. Buktinya, pada perdagangan Rabu 22 April kemarin,
even (aktivitas) yang terjadi hingga 320 ribu, namun tidak terjadi
apa-apa. "Dalam kondisi normal ini tidak boleh terjadi," ujar Eddy Sugito.

Menurutnya, kapasitas yang ada di sistem tersebut cukup besar. Hanya
saja pada perdagangan sesi II tadi terjadi looping sebanyak 220 ribu
yang catat sebagai order dan di withdrawl sehingga menjadi 440 ribu.
"Menambah beban kapasitas kita," katanya.

Dia menjelaskan, kapasitas dari sistem tersebut sebenarnya mampu
menampung hingga 500 ribu even per hari. Dengan demikian, dia menegaskan
sebenarnya bukan sistem yang mengalami masalah, tapi hanya kapasitas. (ade)

BEI Gelar Jumpa Pers Soal Matinya Perdagangan

Kamis, 23 April 2009 - 16:05 wib


Candra Setya Santoso - Okezone


*JAKARTA *- Perdagangan bursa saham di Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang mati tak urung juga membuat manajemen menjadi sedikit
kelabakan. Untuk itu, BEI akan menggelar konferensi pers untuk
menjelaskan hal tersebut.

"Nanti dari manajemen akan menggelar konfrensi pers setengah
enam sore tentang terhentinya perdagangan hari ini," ujar
Sekretaris Perusahaan Friderica Widyasari Dewi, saat dihubungi
*okezone*, Kamis (24/4/2009).

Konferensi pers tersebut terkait dengan terhentinya sistem
perdagangan JATS-NextG untuk kedua kalinya sejak pukul 14.26.51
JATS.

Sementara Riset Analis Reliance Securities Gina Novrina Nasution
mengatakan, hingga pukul 15.56 JATS, reload sistem perdagangan
sudah mencapai 62 persen.

"Tadi saya cek di IQ plus, sudah reload sampai 62 persen jam
15.56 JATS," ujarnya. * (ade) *

Investor Rugi Besar Gara-Gara Perdagangan Saham Mati

Kamis, 23 April 2009 - 15:45 wib


Candra Setya Santoso - Okezone


*JAKARTA - *Terhentinya sistem perdagangan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) diperkirakan investor akan menimbulkan kerugian
besar.

Pasalnya, sejumlah investor yang sudah memiliki ingin melakukan
transaksi investasi saham, terpaksa harus mengurungkan niatannya
hingga penutupan perdagangan.

Hal tersebut diungkapkan Riset Analis Reliance Securities Gina
Novrina Nasution, ketika dihubungi okezone, di Jakarta, Kamis
(23/4/2009).

"Pemberitahuan resmi dari BEI ke kita belum ada, tetapi bagi
investor yang sudah memiliki niat transaksi kan enggak bisa,
jadi bisa rugi besar," ungkapnya.

Dia belum bisa memperkirakan kerugian secara financial akibat
terhentinya transaksi sore ini.

Sebagai informasi, sistem perdagangan JATS-NextG terhenti pada
posisi IHSG melemah 19,480 poin atau turun 1,21 persen ke level
1.595,75.

Sementara itu, nilai transaksi sekitar Rp2,314 triliun, dengan
total volume 7,559 miliar lembar saham, dan total frekuensi
mencapai 74.447 kali. Perdagangan BEI pada Kamis ini sudah
terhenti sebanyak dua kali. Pertama pada pukul 09.46 WIB sekitra
5 menit.
* (rhs) *

Morgan Stanley Banting Indeks Wall Street

Kamis, 23 April 2009 - 08:05 wib
Candra Setya Santoso - Okezone
Foto: AP

NEW YORK - Laporan kinerja kuartalan dari Morgan Stanley yang turun
selama tiga kuartal beruntun dan mengumumkan kerugian hingga USD177 juta
pada kuartal I-2009, membawa sentimen negatif ke Wall Street. Akibatnya,
indeks Wall Street kembali tertekan pada perdagangan Rabu (22/4/2009).

Seperti dilansir dalam Reuters, Kamis (23/4/2009), pergerakan sejumlah
sektor di indeks Wall Street mulai bergerak fluktuatif, meskipun sempat
menyentuh zona positif, karena laporan kinerja triwulan pertama sebagian
perusahaan cukup menggembirakan

Sebelumnya, pernyataan Menteri Keuangan Amerika Timothy Geithner tentang
perbankan memiliki modal yang cukup untuk menghadapi krisis, berimbas
postif pada pergerakan sejumlah saham sektor perbankan di Wall Street.

Terbukti, indeks Dow Jones melemah 82,99 poin atau turun 1,04 persen ke
level 7.886,57. Sedangkan, indeks S&P 500 juga melemah 6,53 poin atau
turun 0,77 persen ke level 843,55, dan indeks Nasdaq malah menguat 2,27
poin atau naik 0,14 persen ke level 1.646,12. (rhs)

Indeks Dow Jones dan Standard & Poor's 500 kembali merosot, setelah Morgan Stanley mengumumkan kinerja yang mengecewakan sekaligus memunculkan lagi kekhawatiran akan sektor perbankan.

Kamis, 23/04/2009 06:55 WIB
Dow Jones dan S&P Drop Lagi
Nurul Qomariyah - detikFinance

Padahal kemarin saham-saham perbankan sudah pulih setelah Menkeu AS
Timothy Geithner menyatakan bahwa perbankan memiliki modal yang cukup
untuk menghadapi krisis. Saham perbankan dalam 6 pekan terakhir memang
terus menerus mendikte pergerakan Wall Street.

Saham Morgan Stanley tercatat turun hingga 9% etelah mengumumkan
penurunan laba selama 3 kuartal berturut-turut. Modgan Stanley
mengumumkan kerugian hingga US$ 177 juta pada kuartal I-2009, atau
melebihi ekspektasi investor.

"Sektor finansial masih sangat mempengaruhi irama dan arah pasar. Dan
hari ini semuanya adalah tentang Morgan Stanley," ujar Keith Wirtz,
presiden dan chief investment officer Fifth Third Asset Management
seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/4/2009).

Pada perdagangan Rabu (22/4/2009), indeks Dow Jones tercatat turun 82,99
poin (1,04%) ke level 7.886,57. Indeks S&P 500 juga turun 6,53 poin
(0,77%) ke level 843,55 dan Nasdaq naik 2,27 poin (0,14%) ke level 1.646,12.

Pergerakan saham cukup bergejolak, dan sempat menyentuh teritori positif
karena meriahnya laporan keuangan yang sebagian cukup menggembirakan.

Perdagangan berjalan cukup aktif, di New York Stock Exchange mencapai
1,77 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,49 miliar.
Sementara di Nasdaq, transaksi mencapai 2,69 miliar, di atas rata-rata
tahun lalu yang mencapai 2,28 miliar.

(qom/qom)

Monday, April 20, 2009

Perkenalan

Ini adalah situs yang berisi berita-berita terbaru khususnya pada bursa saham, valas dan reksadana.