Thursday, September 10, 2009

Reksa Dana Proteksi Cenderung Dihindari

Reksa Dana Proteksi Cenderung Dihindari
Manajemen investasi cenderung memilih reksa dana saham seiring
membaiknya bursa saham.
Kamis, 10 September 2009, 07:10 WIB
Hadi Suprapto, Syahid Latif

VIVAnews - Membaiknya bursa saham nasional menyebabkan sejumlah
perusahaan manajemen investasi mulai meninggalkan produk investasi
berbentuk reksa dana terproteksi.

"Sebagian manajemen investasi saat ini banyak yang menghindari reksa
dana terproteksi," kata Direktur Utama PT Danareksa Investment
Management John D Item di sela buka puasa bersama di kantornya, Jalan
Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 9 September 2009.

Menurut John, bagi perusahaan manajemen investasi, reksa dana
terproteksi terkadang bisa membuat total dana kelolaan atau asset under
management meningkat drastis. Namun, perusahaan juga bisa mengalami
penurunan seketika total nilai dana kelolaan ketika kondisi pasar modal
tidak menguntungkan.

Selain itu, yield yang ditawarkan dari produk reksa dana terproteksi
juga seringkali lebih kecil dibandingkan produk investasi lainnya.
Akibatnya , masyarakat menganggap jenis reksa dana tersebut tidak cukup
menarik.

Kendati demikian, Danareksa berkomitmen akan tetap menerbitkan reksa
dana te proteksi. Pasalnya, perusahaan telah memiliki investor yang
dekat serta memberikan yield yang menguntungkan. "Bagaimana pun juga,
produk ini tetap menguntungkan," katanya.

Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mencatat nilai
aktiva bersih reksa dana hingga 7 Agustus 2009 mencapai Rp 101,68
triliun atau naik 34,10 persen dibandingkan posisi awal Januari 2008
sebesar Rp 75,82 triliun.

Nilai aktiva lima jenis reksa dana pada 7 Agustus 2009 untuk sementara
mengalami penurunan dibandingkan posisi akhir Juli 2009. Posisi nilai
aktiva kelima jenis reksa dana itu reksa dana pendapatan tetap Rp 14,16
triliun, saham Rp 35,69 triliun, campuran Rp 13,55 triliun, terproteksi
Rp 29,74 triliun, dan Exchange-Traded Fund (ETF) Pendapatan tetap Rp
782,69 miliar.

hadi.suprapto@vivanews.com
• VIVAnews

No comments:

Post a Comment