Tuesday, August 18, 2009

IHSG Siap Kena Virus Koreksi

Selasa, 18/08/2009 07:32 WIB
Nurul Qomariyah - detikFinance


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu masih
mampu mencetak kenaikan 1,61% di tengah pergerakan yang sangat volatile
mengikuti bursa-bursa global.

IHSG dibuka pada awal pekan di level 2.349,13 hingga ditutup pada level
2.386,86. Dan pada perdagangan hari Jumat, IHSG akhirnya ditutup melemah
-0,40% pada level 2.386,86.

Melemahnya indeks salah satunya didukung oleh sentimen dari libur
panjang akhir pekan dimana trader biasanya memang mengamankan profit
mereka terlebih dahulu sebagai antisipasi dari kemungkinan munculnya
berita negatif pada hari Senin (saat bursa Indonesia libur hari
kemerdekaan).

Penurunan indeks didorong oleh aksi jual terhadap saham unggulan seperti
ASII, BMRI, TLKM, UNVR.

"Berdasarkan pengamatan kami, terlihat beberapa kali indeks gagal
ditutup diatas level 2.400. Level ini tampaknya akan menjadi level
psikologis baru bagi pergerakan indeks kedepan," ujar Purwoko Sartono,
analis dari Panin Sekuritas dalam reviewnya, Selasa (18/8/2009).

Ia menambahkan, saham pertambangan dan perkebunan tampak masih menjadi
motor penggerak indeks, ditengah pergerakan saham sektor perbankan yang
cenderung konsolidasi pasca pengumuman BI Rate pekan sebelumnya. Saham
Bakrie grup juga masih menjadi saham incaran dari pemodal pada pekan lalu.

Harga komoditas seperti nikel, timah, dan CPO terlihat juga terus
mengalami peningkatan sehubungan dengan antisipasi kembali naiknya
demand dari komoditas tersebut setelah kondisi perekonomian pulih.
Pernyataan The Fed dalam sidang Rabu pekan lalu juga memberikan sinyal
bahwa resesi sudah mulai berakhir dan ekonomi akan segera pulih, meski
beberapa data makroekonomi seperti penjualan ritel masih melemah.

Bagaimana dengan pekan ini?

Seperti diketahui, di saat Bursa Indonesia libur memperingati hari
kemerdekaan, bursa-bursa regional rontok. Dan bursa Wall Street pun
melanjutkan pelemahan yang sudah berlangsung di bursa Asia.

Pada perdagangan Senin (17/8/2009), indeks Dow Jones merosot 186,06 poin
(2%) ke level 9.135,34. Dow Jones dan S&P 500 bahkan mencatat penurunan
terburuk sejak 2 Juli.

Bursa Jepang juga memulai perdagangan Selasa (18/8/2009) dengan
pelemahan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah 60,49 poin (0,59%) ke level
10.208,12.

Dalam kepungan bursa-bursa utama dunia yang sedang negatif, IHSG
tampaknya belum bisa keluar dari tren pelemahan. IHSG diprediksi akan
bergerak melemah.

Apalagi harga-harga komoditas juga bergerak melemah dan akan menyeret
turunnya saham-saham komoditas termasuk perkebunan. Padahal saham-saham
tersebut telah menjadi penentu bagi kenaikan IHSG pada pekan lalu.

Berikut rekomendasi untuk hari ini:

Optima Sekuritas:

Indeks mengalami profit taking yang wajar menjelang long holiday
sehingga turun 9 poin ke posisi 2.386. Saham ASII menjadi pemicu
pelemahan indeks karena ada rencana kenaikan harga BBM non subsidi.
Indeks saat ini masih sepi sentimen dan menjelang bulan puasa ada
kencederungan melemah. Selanjutnya pergerakan IHSG harian ada di level
2.360-2.410.

Panin Sekuritas:

Pekan ini kami memperkirakan indeks masih akan bergerak mixed dengan
potensi terjadi koreksi pada awal pekan. Berdasarkan data, indeks dalam
1 bulan terakhir sudah menguat +16%. Bahkan jika dilihat dari pergerakan
awal tahun, IHSG merupakan salah satu indeks dengan performance terbaik
di dunia. Meski membukukan net buying tipis, investor asing tampaknya
juga sudah mulai menahan aliran dana mereka pada pekan lalu.

Kami perkirakan pekan ini indeks akan bergerak dengan kisaran
support-resistance 2.320-2.433. Saham pertambanan dan perkebunan
tampaknya masih akan menjadi favorit investor untuk beberapa pekan
mendatang. Selain itu, dapat diperhatikan pula saham sektor semen dan
perbankan yang dalam 2 pekan terakhir cenderung konsolidasi.

(qom/qom)

No comments:

Post a Comment