Wednesday, April 29, 2009

HOT MONEY, Betapa Kami Rindu tapi Dendam Padamu

Artikel ini sebenarnya merupakan hasil pembicaraan beberapa member PortalReksadana yang sepertinya sayang kalo tidak dibagi ke khalayak umum. Kali ini Passion4U mau mendongeng tentang kisah sekumpulan dana yang biasa diberi gelar “Hot Money”

Seperti yang kita ketahui, sebelum krisis subprime mortgage melanda dunia, pergerakan bursa kita banyak dipengaruhi oleh Hot Money, sejarah mencatat pergerakan bursa kita dahulu dipengaruhi 70% dari pergerakan Hot Money ini (para pemain saham di Indonesia menjulukinya sebagai “Bandar”, julukan lebih intelek diberikan oleh William O’ Neil yaitu “Institutional Sponsorship”). Saat badai subprime mortgage datang, hot money ini berebutan keluar dari Indonesia yang mengakibatkan bursa kita didera penjualan habis-habisan yang membuat IHSG kita pingsan dan turun sampai lebih dari 60 %. Saat itu bursa kita seperti kehilangan darahnya karena volume perdagangan yang tiba-tiba tipis (Dari rata-rata transaksi 4 T, menjadi hanya beberapa ratus miliar per hari).

Saat ini, walaupun secara fundamental ekonomi dunia masih belum pulih dari resesi, sepertinya para hot money sudah mulai masuk kembali ke bursa kita … Bagaimana kita bisa tahu kalo Hot Money ini sudah kembali berhamburan masuk ke sini. Mari kita perhatikan beberapa data berikut ini :
Grafik dibawah ini adalah grafik harian Rupiah vs USD, kita bisa melihat dengan jelas bahwa terjadi penguatan rupiah yang cukup significant. Dari level 12.000-an pada pertengahan Maret 2009 menjadi di bawah 11.000 pada pertengahan bulan April 2009. Sebuah penguatan yang cukup fantastis.

 

 

Pertanyaan selanjutnya adalah “kenapa asing giat membeli Rupiah dan menjual Dollar-nya ?” Mungkin ada beberapa penjelasan mulai dari alasan yang berbau fundamental sampai dikaitkan dengan situasi politik pasca pemilu legislative. Tapi saya tidak tertarik membahas hal itu, pertanyaan yang lebih relevan bagi seorang investor adalah “Dipakai untuk apa Rupiah yang dibeli tersebut”.

Believe it or not … Rupiah yang diborong itu bukan dipake untuk beli es cendol … tapi buat memborong instrument investasi kita yaitu SUN dan saham di bursa kita. Data yang dipublish harian Kontan beberapa waktu yang lalu menunjukkan bahwa asing mulai mengakumulasi saham di bursa kita. Kapan akumulasi itu mulai dilakukan … Anda boleh percaya boleh tidak … tapi data menunjukkan proses akumulasi yang masif mulai dilakukan sejak pertengahan Maret 2009, tepat saat rupiah juga mulai menguat.

 

 

Hasil dari aksi borong Hot Money itu terlihat jelas dalam pergerakan IHSG di bursa kita, bursa kita juga menunjukkan trend penguatan tepat saat asing mulai berbelanja (sekitar pertengahan maret sampai saat ini). Lihat grafik di bawah ini. Dan bila anda seorang pemerhati TA seperti saya (walaupun anda cuma memakai tools TA sederhana yang gratis : Moving Average di Yahoo Finance), tentunya anda sedang bersorak atas signal buy yang telah diberikan TA pada pertengahan Maret yang lalu … hehehe

 

 

Tidak ada yang tahu dengan pasti alasan Hot Money mulai datang kembali kemari dan berapa lama mereka akan singgah, tapi yang jelas kita patut berterima kasih pada Hot Money, karena dengan adanya Hot Money kita dapat mulai lagi merasakan gain di reksadana atau saham kita. Yang harus kita waspadai di masa depan adalah perilaku dan gerak gerik dari Hot Money, karena Hot Money punya pengaruh yang lumayan pada nasib IHSG kita, kita harus pasang mata dan telinga untuk mengawasi pergerakan mereka. Mulailah bersikap waspada saat mereka mulai menunjukkan gejala “Pulang Kampung” lagi. Begitulah nasib Hot Money, saat bursa naik dia dielu-elukan sebagai pahlawan, sedangkan saat bursa jatuh dia dicaci maki sebagai penyebab kerugian banyak pihak. Hot Money, betapa kami rindu dan dendam padamu.

DISCLAIMER : Artikel ini merupakan pendapat pribadi dari seorang newbie bernama Passion4U, namanya juga masih newbie tentunya banyak kekurangan di sana sini. Artikel ini bukan anjuran untuk membeli atau tidak membeli instrument investasi. Dalam melalukan keputusan investasi, investor melakukan analisa dan penilaian secara independent.

Sumber : http://portalreksadana.com/node/372

Komentar : Artikel yang bagus.  Sebenarnya gimana sih caranya supaya ihsg tidak terlalu dipengaruhi hot money ini.  Apa rakyat Indonesia harus lebih banyak lagi yang main saham sehingga  dana asingnya tidak terlalu berperan lagi atau bagaimana.  Kalau gerakan IHSG terlalu banyak dipengaruhi hot money ini, dan juga segelintir investor yang sangat berkuasa, apa bursa saham indonesia dapat digunakan sebagai indikator perekonomian negara beberapa bulan kedepan?

No comments:

Post a Comment