Monday, April 27, 2009

Investor Masih "Wait and See" Suhu Politik

KOMPAS/ALIF ICHWAN
Senin, 27 April 2009 | 04:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan politik Indonesia masih menjadi
perhatian para pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia, pekan ini.

Pergerakan saham diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain angka inflasi bulanan, kemudian sidang FOMC Federal Reserve
pada 30 April. "Selain itu, laporan kinerja kuartal pertama tahun 2009
juga akan menjadi fokus perhatian investor," sebut Analis Riset Panin
Sekuritas Purwoko Sartono.

Secara teknikal, menurutnya, dari weekly chart dapat dilihat IHSG
ditutup diatas upper Bollinger band. "Volume yang lebih rendah juga
mengindikasikan investor melakukan pola wait and see terhadap
perkembangan politik dan ekonomi makro lebih lanjut," " ujarnya.

Sepanjang pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan melemah 2,66 persen
pada 1.591,34. Aksi profit taking menerpa indeks menyusul sentimen
negatif dari politik dalam negeri dimana dua partai sentral yang
menguasai pemerintahan saat ini memutuskan untuk tidak berkoalisi pada
pemerintahan mendatang.

Menurut dia, pasar memandang meningkatnya tensi politik berpotensi
menganggu kestabilan nasional. "Selain itu, banyak pelaku pasar yang
juga menilai bahwa koalisi antara Partai Golkar dan SBY/Partai Demokrat
merupakan komposisi paling ideal pada pemerintahan mendatang," ungkapnya.

Nilai tukar rupiah juga terlihat bergerak cenderung melemah pada pekan
lalu. Tekanan jual terlihat melanda saham-saham grup Bakrie yang sepekan
sebelumnya menikmati kenaikan signifikan. Sementara dari eksternal,
bursa regional juga masih menanti hasil stress test terhadap sektor
perbankan di AS. Indeks Dow Jones terlihat bergerak relatif stabil di
kisaran 7.900-8.000.

Adapun kisaran support-resistance pekan ini adalah 1.560-1.648.

EDJ

No comments:

Post a Comment